- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - PT Pertamina secara resmi memasuki pasar pelumas China dengan menggunakan merek Pertamina SuTeLong, bahasa mandarin dari Pertamina Fastron. Pertamina SuTeLong ini dipasarkan dalam kemasan empat dan lima liter dengan berbagai varian yaitu Fastron Gold 5W-30, Fastron Techno 15W-50, dan 10W-40 untuk kendaraan berbahan bakar bensin serta Fastron Diesel 15W-40 untuk kendaraan berbahan bakar solar.
"China merupakan negara ke-19 bagi pemasaran pelumas Pertamina di luar negeri, di mana pangsa pasar China mencapai 10 kali lebih besar dari pasar Indonesia," kata Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, dalam keterangan tertulis, Senin 9 Januari 2012.
"Sebagai salah satu pasar otomotif terbesar di dunia, China merupakan peluang yang baik bagi Pertamina untuk dapat meraih target penjualan 1 juta liter," ujarnya.
Dengan perkiraan pertumbuhan kendaraan 6-7 persen per tahun, Karen, berharap pada 2015 bisnis pelumas Pertamina di China dapat mencapai 5 juta liter per tahun. "Dengan kualitas produk dan layanan yang kami tawarkan, kami cukup optimis pasar China dapat menerima produk Pertamina," ujarnya.
Dalam mendistribusikan pelumas dan melayani konsumen di China, Pertamina telah menunjuk satu Country Distributor, Tengyu Trading (Shanghai) Co Ltd yang berbasis di Shanghai untuk didistribusikan kepada 26 provinsi di seluruh Republik Rakyat China (RRC).
Saat ini, pelumas Pertamina menargetkan konsumen kelas atas dengan melakukan berbagai kegiatan promosi, mulai dari pameran-pameran otomotif, rally, dan touring, serta kegiatan promo lainnya.
Hingga November, total penjualan ekspor pelumas Pertamina telah mencapai 193.000 kiloliter atau 23 persen di atas target sebanyak 156.000 kiloliter. Prognosa penjualan Pelumas Pertamina pada 2011 sebanyak 565.430 kiloliter atau meningkat 13 persen dibandingkan penjualan 2010. Sementara itu, untuk 2012 ditargetkan 596.000 kiloliter. (art)
Bertemu Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman, Kemnaker Berharap Banyak Peserta SSW di Jepang
Kemnaker antusias dan menyambut baik informasi terkini dari Kementerian Kehakiman Jepang terkait kebijakan baru penerimaan tenaga kerja asing di Jepang dalam sistem SSW.
