Bursa Saham AS Cetak Rekor

Pialang mengamati pergerakan saham
Sumber :
  • Widodo S Jusuf

VIVAnews - Bursa saham Amerika Serikat mencetak rekor kenaikan selama 5 bulan terakhir pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup menguat masing-masing sebesar 69,78 point atau 0,56 dan 11,38 poin atau 0,89 persen.

Hal yang sama juga terjadi pada indeks Nasdaq yang menguat 25,94 poin atau 0,97 persen menjadi 2.702,50.

"Investor masih fokus pada kondisi Eropa namun perhatian mereka tak sebesar pada November 2011," kata Head of NYSE floor operations untuk Meridian Equity Partners di New York, seperti dikutip Reuters, Rabu, 11 Januari 2012.

Sayangnya fokus perhatian investor tersebut bisa saja berubah cepat. Kunci utamanya, penjualan obligasi dari Italia dan Spanyol pada beberapa pekan ini bisa jadi sentimen negatif bagi pasar.

"Sejarahnya, musim mencari untung membuat pasar selalu menguat. Jadi mari kita mengangkat topi untuk merayakan ini. Namun jangan lupa tentang apa yang terjadi di Eropa," kata dia.

Pada perdagangan kemarin, saham-saham di sektor industri dan material yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, ditutup menguat. Sementara saham-saham perbankan, terus melanjutkan kenaikan. 

Sementara dari Asia, Bursa saham Hong Kong hari ini dibuka menguat dikarenakan saham-saham sektor keuangan yang terus menunjukan kenaikan sejak dua hari terakhir.

Indeks Hang Seng pada perdagangan hari ini dibuka menguat 0,36 persen menjadi 19.071,9.

Hal yang sama juga terjadi di bursa saham Jepang. Indeks Nikkei dibuka menguat setelah investor melihat adanya pergerakan positif di bursa saham AS. Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Nikkei 225 dibuka naik 0,1 persen menjadi 8.431,23. (eh)

7 Destinasi Lokasi Syuting Film dengan Budget Besar yang Wajib Dikunjungi di Dunia
[Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di acara Halalbihalal 2024 yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 25 April 2024]

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

 Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan impor bawang merah.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024