- PT Bangungraha Sejahtera Mulia
VIVAnews - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan musibah runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur akan menjadi pelajaran berharga bagi institusinya dalam pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia, Jembatan Selat Sunda (JSS).
"Intinya kan tadi, kami sudah tahu implikasi jembatan seperti ini apalagi jembatan yang paling panjang dan belum pernah dibangun," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, di Jakarta.
Hermanto mengatakan, kementeriannya akan benar-benar memaksimalkan semua pihak yang nantinya terlibat dalam pembangunan Jembatan Selat Sunda. "Yang benar, memang memahami betul pembangunan ini, dan kami juga memberikan konsultasi," ujar dia.
Pada pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera ini, Kementerian PU berjanji akan mengerahkan seluruh sumber daya nasional yang ada. Namun untuk hal-hal yang memang memerlukan konsultasi dan sumber daya dari luar negeri, pihaknya akan menjalin sebuah kemitraan.
Salah satu kemitraan yang akan dilakukan adalah pelaksanaan studi kelayakan atau visibility study dan rancangan desain awal.
"Kami harapkan akan terus berjalan segi teknis. Sebab kalau jembatan panjang harus menggunakan teknologi yang mutakhir," ujarnya.
Hermanto mengharapkan proses visibility study dan basic design sudah harus selesai dalam 2 tahun ke depan atau pada tahun 2014. "Dengan adanya peraturan presiden, ditargetkan 2014 mulai membangun," kata Hermanto.
Sebagai informasi, Kementerian PU kemarin mengungkapkan hasil investigasi penyebab runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara. Runtuhnya jembatan yang baru berumur 10 tahun itu memakan puluhan korban jiwa. Beberapa korban hingga kini masih dinyatakan hilang. (umi)