- www.geckoandfly.com
VIVAnews - Aksi penurunan peringkat surat utang oleh Standard &
Poor pada sejumlah negara Eropa berdampak negatif pada pergerakan bursa saham. Termasuk, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia.
Kendati IHSG saat dibuka stagnan di level 3.935,23 pada awal transaksi Senin 16 Januari 2012. Namun, selang beberapa menit kemudian terkoreksi dan sempat turun 29,50 poin atau 0,76 persen di posisi 3.905,82.
Sedangkan pada penutupan perdagangan Jumat lalu, 13 Januari 2012, indeks berakhir menguat 25,83 poin atau 0,66 persen di posisi 3.935,32.
Menurut analis PT Phillip Securities Indonesia, Armand Dharmasana, keputusan Standard & Poor menurunkan peringkat surat utang jangka panjang Italia, Portugal, dan Spanyol sebanyak dua level, dan rating surat utang jangka panjang Austria dan Prancis satu level menjadi sentimen negatif ke pasar saham.
"Bahkan, lembaga pemeringkat tersebut mengatakan inisiatif yang diambil oleh para pemimpin Eropa dalam beberapa pekan terakhir mungkin tidak cukup untuk mengatasi masalah utang zona Eropa," kata dia, dalam risetnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Senin.
Tercatat, bursa Amerika Serikat jatuh pada Jumat lalu, setelah JP Morgan Chase & Co melaporkan penurunan laba dan karena kekhawatiran investor
akan kegagalan pembayaran surat utang Yunani.
Dow Jones Industrial Average berakhir turun 48,96 poin atau 0,4 persen di 12.422,06. Indeks S&P 500 melemah 6,41 poin atau 0,5 persen ke 1.289,09. Indeks Nasdaq Composite terkoreksi 14,03 poin atau 0,5 persen menjadi 2.710,67.
Armand memperkirakan, IHSG cenderung melemah pada perdagangan hari ini, akibat sentimen negatif masalah utang zona Euro yang kembali mendominasi pasar. "Indeks akan bergerak turun ke level 3.800-an, yaitu di 3.880," tuturnya.
Sementara itu, seperti dikutip dari laman Reuters, Indeks MSCI broadest index Asia pasifik di luar Jepang tergelincir 0,3 persen pada pembukaan. Indeks Nikkei Jepang rata-rata turun 1 persen dari pembukaan.
Indeks harga saham di sejumlah bursa utama Asia itu melemah pada awal transaksi Senin ini, akibat kekhawatiran pelaku pasar atas pemotongan rating oleh Standard & Poor's akhir pekan lalu. (eh)
Kuasa Hukum Sebut Harvey Moeis Tidak Akan Ajukan Praperadilan
Kejagung telah menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka kasus dugaan korupsi timah.
