- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG) akan mulai berjalan pada 1 April 2012. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, konversi itu merupakan bentuk diversifikasi energi, untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap BBM.
“Gas paling logis karena kami punya banyak, umurnya panjang, dan relatif lebih murah dibanding BBM. Prinsipnya itu, maka kami dorong ke situ,” kata Hatta di Istana Negara, Jakarta, Senin 16 Januari 2012.
Ia mengingatkan, besarnya konsumsi energi BBM di Indonesia, membuat Indonesia harus mengalihkannya ke gas. “Kurangi ketergantungan kami terhadap BBM mulai jangka pendek, menengah, dan panjang,” ujar Hatta.
Seiring dengan program konversi BBM ke BBG itu, dia melanjutkan, mobil-mobil dinas menteri juga akan dilengkapi dengan konverter (alat pengubah konsumsi BBM ke BBG). “Kalau kami mengajak yang lain (masyarakat), tentu mobil-mobil menteri juga pakai gas,” tutur Hatta.
Menurut dia, konverter itu akan dipasang ke mobil-mobil menteri sesegera mungkin. “Nanti masing-masing menteri akan memulai inisiatif itu. Kalau tidak salah di jajaran Kementerian ESDM sudah mulai,” imbuh Hatta.
Ketua Umum PAN itu menambahkan, konverter itu buatan PT Dirgantara Indonesia, bukan impor. “Impor belum ada. Pokoknya sebanyak-banyaknya buat dalam negeri dulu lah,” ujar Hatta. (art)
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Pegawai Kementerian ESDM
Pegawai ESDM tersebut diperiksa sebagai saksi.
