- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah mengklaim program pengaturan BBM bersubsidi bakal memiliki banyak keuntungan, selain penghematan subsidi itu sendiri. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Evita Herawati Legowo mengatakan, pengaturan konsumsi BBM bisa mengurangi penggunaan BBM dan ujungnya meningkatkan ketahanan energi.
"Pengaturan juga akan meningkatkan diversifikasi energi, serta mendukung program langit biru dengan mengurangi emisi gas rumah kaca," kata dia dalam laman resmi Kementerian Energi, Selasa 17 Januari 2012.
Pengendalian konsumsi BBM bersubsidi akan dilakukan melalui optimalisasi program konversi minyak tanah ke elpiji, meningkatkan pemanfaatan energi alternatif seperti bahan bakar nabati (BBN) dan bahan bakar gas (BBG), serta melakukan penghematan konsumsi BBM bersubsidi.
"Dengan penghematan, volume BBM bersubsidi tahun ini bisa hemat 2,5 juta KL dari tahun lalu yang mencapai 40 juta KL," katanya.
Penghematan subsidi yang diperkirakan mencapai puluhan triliun rupiah ini dapat digunakan untuk belanja infrastruktur energi, sarana dan prasarana angkutan umum, anggaran pendidikan, dan cadangan risiko fiskal.
Evita menambahkan, bila tak diatur, konsumsi BBM akan terus membengkak seiring dengan pertumbuhan kendaraan bermotor. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil di Indonesia mencapai 800 ribu sampai 850 ribu unit pada 2011. Angka penjualan mobil ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 764.710 unit. (eh)