- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVAnews - Kementerian Keuangan selaku bendahara negara telah menyiapkan dana yang bersumber dari dana tunai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pinjaman lunak beserta grant atau hibah dari Jerman dengan total nilai 28 juta euro setara Rp327 miliar untuk pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan.
"Fasilitas pendanaan ini bisa untuk mendukung, misalnya mobil nasional Esemka di seluruh tanah air," kata Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews, Selasa, 17 Januari 2012.
Rahmat menjelaskan, perjanjian pinjaman dan hibah dengan pemerintah Jerman telah ditandatangani 15 Desember 2011 untuk pembiayaan program suistainable economic development through technical and vocational education and training (SED-TVET).
Sebagai pelaksana program tersebut adalah Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program pendanaan ini meliputi antara lain pengadaan peralatan pelatihan jasa industri, quality control, komputer dan software.
Rahmat mengakui, dana untuk Kemendikbud selama ini cukup melimpah. Selain dapat dari alokasi 20 persen APBN, kementerian tersebut juga memperoleh dana pinjaman lunak serta hibah dari berbagai negara donor.
Dengan besarnya alokasi anggaran dan fasilitas pinjaman tersbeut, Kemenkeu berharap mutu dan pemerataan pendidikan akan menjadi lebih baik. "Tidak ada anak yang tidak sekolah dan tidak ada gedung sekolah yang roboh atau bocor," ujar Rahmat. (umi)