Tiga Agenda untuk Genjot Infrastruktur

Pembangunan Flyover Antasari
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Rendahnya pembangunan infrastruktur di Indonesia meninggalkan beberapa agenda pada pemerintah untuk dibenahi. Tidak mumpuninya infrastruktur, menyebabkan sektor industri Tanah Air sulit bersaing.

Peneliti ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Latif Adam, mengungkapkan bahwa rasio belanja infrastruktur terhadap produk domestik bruto (PDB) yang belum ideal menjadi penyebab lambannya pembangunan sektor ini.

"Rasio belanja terhadap PDB untuk infrastruktur sejak 2005 hingga saat ini berada di kisaran dua persen. Jadi, masih jauh dari level idealnya di lima persen," ujar Latif di sela acara Indonesia's Infrastructure Outlook 2012 di Gedung BRI II, Jakarta, Kamis 19 Januari 2012.

Menurut dia, beberapa masukan yang dapat dilakukan pemerintah untuk memajukan infrastruktur antara lain pertama, memulai menerbitkan obligasi infrastruktur.

Kedua, mengoptimalkan keterlibatan sektor swasta melalui skema public private partnership (PPP). Bantuan swasta baik dari modal maupun teknis harus mulai diberdayakan.

"Agenda peningkatan, jangan hanya mengandalkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) karena keuangan negara terbatas. Banyak beban seperti transfer daerah, biaya utang, lalu subsidi. Karena banyak kebutuhan lain, maka anggaran infrastruktur menjadi residu," tuturnya.

Terakhir, dia menambahkan, pemerintah perlu untuk membentuk dan memperkuat kelembagaan guna mengawasi aliran dana infrastruktur. (art)

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta
Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024