- Antara
VIVAnews - Wakil Presiden Boediono meminta pemerintah daerah dan instansi pemerintah pusat lebih cermat memonitor lapangan kerja, khususnya bagi kelompok usia muda. Upaya ini harus ditingkatkan karena lapangan kerja merupakan kunci untuk melewati 2012 dengan sebaik-baiknya.
"Akhirnya apa yang kita laksanakan di bidang produksi dan bidang keuangan bermuara pada apa yang bisa kita tawarkan dan berikan kepada masyarakat mengenai dalam hal lapangan kerja," kata Boediono saat membuka acara Rapat Kerja Pemerintahan Tahun 2012 bertema "Tahun Peningkatan Kerja dan Prestasi" di Hall C, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Januari 2012.
Boediono mengatakan, perluasan lapangan pekerjaan merupakan kunci dari terciptanya penghasilan. "Lapangan kerja tercipta karena ada kegiatan ekonomi. Lapangan kerja ini menghasilkan daya beli," ujarnya.
Lapangan pekerjaan, menurut dia, perlu dijadikan alat untuk mengambil keputusan di bidang ekonomi. Di berbagai negara, tingkat pengangguran nasional atau daerah itu biasanya hanya setengah bahkan sepertiga dari tingkat pengangguran usia muda.
"Kita tahu bahwa mereka ini adalah kelompok yang belum mendapatkan perhatian sekali dan bisa mendapatkan dampak di luar masalah ekonomi," tuturnya.
Program Khusus
Boediono mengatakan masalah yang banyak terjadi di Indonesia dan beberapa negara lainnya, seperti Afrika Utara, adalah pengabaian youth environtment, atau pengangguran usia muda. Untuk itu dia berpesan kepada seluruh pejabat daerah dan pemerintah pusat untuk memberikan program pendidikan khusus bagi pekerja kelompok usia muda.
"Dalam kaitan ini sangat penting bagi kita untuk memanfaatkan apa yang ada di masing-masing daerah. Di berbagai daerah ada badan latihan kerja. Saya anjurkan BLK ini bekerja sama dengan dunia usaha, karena merekalah yang tahu kebutuhan kerja. Dengan begitu hasilnya lebih efektif dan bisa langsung diterima oleh dunia usaha," kata dia. (umi)
Muhammadiyah: Prabowo Harus Menyerap Aspirasi Anies, Cak Imin, Ganjar, dan Mahfud
Ketua Umum Muhammadiyah mengingatkan Prabowo harus menyerap aspirasi dari Anies, Cak Imin, Ganjar, dan Mahfud sebagai pertanggungjawaban politik dan konstitusi.
