Astra Targetkan Pembiayaan Kendaraan Rp22 T

Indonesia International Motor Show
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor, PT Astra Sedaya Finance (ASF) menargetkan pembiayaan untuk kendaraan bermotor pada tahun ini mencapai Rp22 triliun atau 135 ribu unit.

Presiden Direktur Astra Sedaya Finance, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan bahwa jumlah itu meningkat 20,21 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp18,3 triliun atau sebanyak 125 ribu unit.

"Jumlah tersebut, merupakan 85 persen dari target pembiayaan Astra Credit Companies yang dipatok mencapai Rp26 triliun," kata Djony, dalam konferensi pers di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis 19 Januari 2012.

Dia menuturkan, komposisi dari target pembiayaan itu berasal dari mobil baru sebesar 66 persen, mobil bekas 22 persen, dan 12 persen untuk alat berat.

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini

Sedangkan untuk sumber pendanaan, dia mengaku selain berasal dari penerbitan obligasi 20 persen juga dari joint financing 30 persen, dan sisanya pinjaman perbankan baik dari bank asing maupun bank lokal.

"Optimis dengan target tahun ini, mengingat berdasarkan pandangan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengenai kondisi industri otomotif yang akan tetap tumbuh di tengah situasi global saat ini," ujarnya.

Terbitkan Obligasi

Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja

ASF juga menerbitkan obligasi berkelanjutan I senilai Rp8 triliun. Untuk tahap I-2012 akan diterbitkan dengan jumlah nominal sebesar Rp2 triliun. Obligasi yang meraih peringkat idAA+ dari pefindo ini memiliki tiga seri, yakni seri A jangka waktu 370, seri B 36 bulan, seri C 60 bulan.

"Kupon bunganya seri A 6,6-7,1 persen, seri B 7,6-8,25 persen, dan seri C 8,6-9,25 persen," ungkap Hari Mantoro, dari HSBC Securities Indonesia, pada kesempatan yang sama.

Sebagai penjamin emisi adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Dinamika Usaha Jaya, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Kim Eng Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.

Penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap pertama akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor setelah dikurangi dengan biaya emisi. "Jaminannya masih sama, 60 persen dari piutang pembiayaan," ungkapnya.

Selain itu, ASF juga mengungkapkan jika obligasi yang belum dilunasi saat ini mencapai Rp3,48 triliun. "Obligasi outstanding, 2011 secara prinsipal Rp3,48 triliun. Masih di obligasi tahun 2009, 2010, 2011," kata Djony.

Menurut Djony, obligasi yang belum dibayar itu adalah obligasi ASDF-X pada 2009 yang sebesar Rp900 miliar. Kemudian obligasi ASDF-XI 2010 sebesar Rp1,5 triliun, dan yang terakhir adalah obligasi ASDF-XII 2011 sebesar Rp2,15 triliun. (ren)

Direktur Retail Funding & Distribution PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Andrijanto, dalam telekonferensi di acara Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I-2024, Kamis, 25 April 2024

BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan jumlah pengguna super apps BRImo bisa mencapai hingga 36 juta user hingga akhir tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024