Badan Anggaran Tunda Pakai Ruang Baru

Ketua Banggar Melchias Marcus Mekeng
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Melchias Markus Mekeng mempersilakan rekaman rapat yang berisi usulan Banggar tentang spesifikasi ruang rapat baru dibuka, jika memang ada.

"Silahkan dibuka saja rekamannya. Rekaman, kalau di sini saya sudah tanya tidak ada. Kalau ternyata ada rekaman yang disembunyikan kami tuntut Sekjen bahwa dia punya niat tertentu kepada kami. Kami di sini bekerja dengan niat baik untuk rakyat," ujar Mekeng di DPR RI, Jakarta, Kamis 19 Januari 2012.

Mekeng menegaskan bahwa Banggar tidak pernah membahas apalagi mengusulkan spesfikasi ruang rapat baru kepada Sekjen. "Tidak ada. Cuma ada dua kali pertemuan, yang pertama soal kebutuhan, yang kedua soal layout," kata Mekeng.

Wakil Ketua Banggar DPR RI, Tamsil Linrung, menambahkan, perihal permintaan ruang rapat baru sudah melalui mekanisme yang benar. Hal tersebut pun, menurut Tamsil, juga sudah diakui oleh BK DPR. Karena permintaan tersebut disampaikan melalui surat resmi, bukan dalam pertemuan informal.

"Tadi BK menyampaikan bahwa setelah mereka mengetahui, ternyata permintaan ruangan ini melalui mekanisme yang benar. Karena ada surat menyurat. Ada surat dari Banggar, yang selama ini diketahui oleh BK tidak ada, yang diketahui oleh BK selama ini hanya ada pertemuan informal, tidak ada surat untuk pengadaan ruang," kata Tamsil.

Tamsil menjelaskan,  BK juga menilai permintaan pengadaan ruang tersebut wajar setelah melakukan pengecekan kondisi ruang rapat Banggar yang sudah tidak memadai. "Setelah mereka (BK) melihat sendiri ruangan ini yang memang kapasitasnya tidak memadai, maka oleh BK dikatakan bahwa memang keperluan akan ruangan ini wajar," kata Tamsil.

Banggar mempersilahkan jika dilakukan pemeriksaan BPKP atas masalah penggunaan anggaran Rp20 miliar untuk pengadaan ruang rapat baru tersebut. "BK sepakat juga dengan Banggar bahwa perlu diadakan post-audit untuk mengetahui di mana letak penyimpangannya," kata Tamsil.

Tamsil menyadari masalah penggunaan anggaran sebesar itu untuk pengadaan ruang rapat di DPR memang merupakan hal yang sensitif bagi publik. "Mungkin menjadi hal sensitif. Apakah wajar di tengah kondisi perekonomian kita yang seperti ini? Kalau kursi itu bisa kita dapatkan dari dalam negeri, kenapa impor. Saya kira itu juga menjadi pertanyaan," kata Tamsil.

Tamsil juga menegaskan bahwa Banggar tidak akan menggunakan ruangan rapat baru tersebut sebelum seluruh proses penyelesaian atas masalah ini tuntas dilakukan. "Kami semua berkomitmen, kami tidak akan menggunakan ruangan itu sebelum dilakukan post audit," kata Tamsil. (eh)

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia
Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024