- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan bahwa semestinya ada pilihan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, pemerintah menilai bahwa kenaikan itu sulit terwujud karena terkendala Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012.
"Maka, pemerintah dalam hal ini Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan Komisi VII DPR tampaknya akan mencari kesepakatan bagaimana agar opsi itu ada," ujar Hatta saat ditemui di Jakarta, Jumat 20 Januari 2012.
Pilihan itu, menurut Hatta, perlu ada untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi. "Karena toh, kita tidak tahu seperti apa harga energi ke depan dan lain sebagainya," ujarnya.
Pemerintah, dia menambahkan, akan mengambil keputusan menaikkan harga BBM, apabila keadaan dan waktu telah tepat. Sebab, banyak pertimbangan perlu dilakukan kajian dalam pengambilan keputusan.
Meski demikian, Hatta mengakui, pemerintah tidak ingin memfokuskan pada pilihan kenaikan harga BBM tersebut terlebih dahulu. Sebab, agenda saat ini ialah bagaimana membatasi dan mengonversi BBM menuju gas.
"Tetapi, tetap strategi kita mendorong ke arah gas harus tetap sukses," tuturnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, mengimbau pemerintah tak perlu khawatir untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. "Inflasi pasti, tapi (dampak) ini tidak terlalu besar, yang pertama tetap beras," kata dia ketika ditemui di Istana Wakil Presiden. (art)