Eropa Krisis, Ekspor CPO Turun

Pekerja Minyak CPO
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Krisis Eropa telah membuat permintaan minyak sawit mentah (CPO) turun tajam. "Untungnya India, China dan Pakistan, akan meningkat," kata Direktur Utama PT SMART Tbk, Daud Dharsono.

Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024

Daud mengungkapkan ketika berbincang dengan VIVAnews.com, di Plaza BII, Jakarta, Jumat 20 Januari 2012.

Saat iniĀ  ekspor CPO terbesar ke India, lalu ke China, dan baru ke Eropa. Sedangkan keempat ke negara-negara lain. "Memang krisis itu akan berpengaruh terhadap permintaan CPO," katanya.

"Tapi, secara totalitas dunia mestinya perkembangan, permintaan minyak nabati dunia, dalam hal ini CPO, seharusnya meningkat."

Produksi CPO Indonesia, lanjut Daud, pada 2010 lalu mencapai 23,1 juta ton dan pada 2011 meningkat menjadi 25,2 juta ton. Padahal konsumsi di dalam negeri hanya 6,5 juta ton. "Berarti harus ada ekspor 18 juta ton," kata dia.

Untuk itu, kata Daud, khusus untuk industri hilir CPO, dia menyarankan pelaku industri dengan pemerintah harus menciptakan kondisi ekonomi yang dapat berjalan secara kompetitif.

"Misalnya ekonomi biaya tinggi, pelabuhan ekspor harus baik, aturan tenaga kerja harus mendukung. Sehingga ada insentif kepada pelaku industri yang akan melakukan investasi di industri hilir. Pemerintah yang punya peran," kata dia. (umi)

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya
Ilustrasi vagina

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

Memang aroma vagina setiap orang itu berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh siklus menstruasi, hormon, hingga flora pada vagina wanita.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024