Larang Ekspor, Pendapatan Petani Rotan Anjlok

Penjual Rotan di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Pemerintah melalui Menteri Perdagangan mengeluarkan aturan larangan ekspor rotan dan pengaturan pengiriman rotan antar pulau pada akhir 2011. Namun, regulasi ini justru membuat pendapatan para petani rotan turun drastis.

Aturan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35 Tahun 2011 tentang larangan ekspor rotan dan Permendag Nomor 36 Tahun 2011 tentang pengaturan pengangkutan rotan antar pulau.

Ketua Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), Julius Hoesan, menuturkan penurunan pendapatan petani itu karena para petani hanya mengambil rotan jenis-jenis tertentu saja.

"Penyebabnya, Permendag membatasi jenis-jenis rotan, terpaksa petani mengambil jenis-jenis rotan yang bisa dijual di dalam negeri. Sebelumnya petani mengambil puluhan jenis rotan. Jenis-jenis itu sebelumnya diambil, tapi bisa diserap oleh industri bahan baku dan kemudian bisa diekspor," kata Julius, kepada VIVAnews.com, Sabtu 21 Januari 2012.

Julius melanjutkan, karena ada aturan itu, terpaksa para petani tidak mengambil rotan jenis-jenis lainnya. Akibatnya, pendapatan para petani menurun drastis. Julius mencontohkan, di Sulawesi sebelum ada larangan ekspor, petani bisa mengambil sekitar 9-10 jenis rotan.

"Tidak setengah mati mencarinya, semua bisa dibeli oleh eksportir dan eskportir bisa menjualnya ke luar negeri. Sekarang hanya tiga jenis yang dipakai oleh industri di Cirebon. Akhirnya sekarang dilakukan tebang pilih oleh para petani," kata dia.

Sebelum adanya larangan ekspor, petani bisa memetik rotan hingga satu ton setiap bulannya. Sementara itu, setelah ada larangan ekspor hanya maksimal 400 kilogram setiap bulannya. "Sehingga pendapatan para petani menurun dan akhirnya sebagian besar beralih profesi ke yang lain," ujarnya.

Bahan Baku Langka
Sementara itu, petani yang beralih profesi menyebabkan kelangkaan bahan baku rotan untuk industri mebel rotan dalam negeri. Padahal, semangat dikeluarkannya Permendag adalah untuk memasok industri dalam negeri.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

"Akibatnya industri kekurangan bahan baku, sehingga membuat banyak industri yang mem-PHK karyawannya," kata Julius.

Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu diselenggarakan rapat bersama Asmindo se-Indonesia di Makassar yang membahas dampak dikeluarkannya Permendag itu.

Menurut dia, setelah diberlakukan Permendag itu ternyata terjadi kelangkaan bahan baku di daerah penghasil maupun di sentra industri rotan di Cirebon dan Jawa Timur. "Mestinya dilarang ekspor itu harus banyak bahan baku yang tersedia, kenyataannya justru terjadi kelangkaan," kata dia.

Kemudian, dalam Permendag Nomor 36 Tahun 2011, tentang aturan tata cara pengangkutan rotan dari luar Pulau Jawa ke Jawa. Dalam aturan itu, setiap pengiriman ke Pulau Jawa, maka harus diperiksa oleh PT Sucofindo berkali-kali.

Bahkan, menurut Julius, dalam aturan itu disebutkan yang dapat melakukan pengiriman rotan hanya perusahaan berbadan usaha. Padahal, sebelumnya bisa dilakukan sendiri-sendiri atau perorangan oleh petani sendiri. "Sejak aturan ini diberlakukan, banyak petani maupun industri yang kekurangan bahan baku, bukan hanya di Jawa, tapi juga di hulunya," ujarnya. (art)

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024