Tes Darah Bisa Prediksi Risiko Alzheimer

Alzheimer atau pikun
Sumber :
  • inmagine

VIVAnews - Mencegah lebih baik daripada mengobati adalah ungkapan tepat menggambarkan pentingnya mempertahankan kualitas kesehatan ketimbang mengobati penyakit.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Meskipun pengobatan bagi penyakit Alzheimer kian canggih, mengetahui risiko sejak awal akan membantu mereka yang berisiko dapat menjalani hidup sehat dan memilinimalisir peluang mengalami penyakit tersebut.

Sebuah tes darah sederhana kini dapat digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki yang mengalami gangguan memori ringan dapat mengarah kepada penyakit Alzheimer.

Seperti diberitakan Genius Beauty, para ilmuwan Finlandia meneliti 143 orang dengan gangguan kognitif ringan, 37 orang dengan penyakit Alzheimer, dan 46 individu yang benar-benar sehat.

Studi menunjukkan, sel-sel darah tertentu dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien pada tahap awal demensia. Ini karena perubahan komposisi kimia darah seseorang dapat menunjukkan proses yang merugikan di otak. Hal ini dibuktikan dengan 52 orang yang mengalami penyakit kogntif ringan mengembangkan penyakit Alzheimer 31 bulan setelah penelitian.

Simon Ridley, pakar penyakit Alzheimer di Inggris mengatakan, dengan memperhitungkan miliaran reaksi kimia dalam tubuh, metabolit atau zat yang diproduksi dalam sel, jaringan dan organ dalam proses pertukaran adalah sumber nyata dari informasi yang berguna bagi para ilmuwan.

Studi ini memberikan hasil yang sangat menjanjikan para dokter untuk menentukan mereka yang berisiko tinggi mengembangkan Alzheimer pada tahap awal.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024