- Antara/ Aguk Sudarmojo
VIVAnews - Badan Pengelola Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) berharap PT Pertamina (Persero) fokus pada upaya memperbesar cadangan migas lewat eksplorasi dibandingkan mengolah minyak mentah dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana menanggapi usulan Pertamina yang ingin menampung dan mengolah seluruh produksi minyak mentah dalam negeri.
"Sesuai dengan konsep dasar kontrak Production Sharing Contract (PSC) KKKS diperkenankan menjual hasil produksi bagian mereka ke tujuan yang mereka tentukan sendiri," kata Gde Pradynaya di Jakarta, Senin, 23 Januari 2012.
Menurut Pradnyana, pertimbangan para pemilik KKKS dalam memutuskan lokasi pengolahan minyak mentah lebih dikarenakan alasan bisnis komersial. Dua pertimbangan utama mereka adalah harga dan volume angkut.
"Sebetulnya tanpa diregulasikan KKKS akan menjual minyak bagiannya ke kilang Pertamina jika minyak dapat diambil dengan harga internasional sesuai yang dijanjikan Pertamina," kata dia.
Selain dua faktor tadi, hal lain yang jadi pertimbangan adalah spesifikasi teknis (kualitas) minyak yang dihasilkan. Selama ini tak semua kilang Pertamina bisa mengolah seluruh jenis minyak mentah yang ada.
Dari pertimbangan tersebut, BP Migas memandang Pertamina hendaknya lebih konsentrasi memperbesar jumlah cadangan minyaknya. Alasannya, BP Migas pernah menemukan sebuah lokasi dimana kegiatan eksplorasi sangat minim dilakukan Pertamina. (adi)