Rosa Ditangkap, Nazar Minta Brankas Diamankan

Nazaruddin Menjalani Sidang Lanjutan di TIPIKOR
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Muhammad Nazaruddin, Bos Permai Grup, ternyata memberikan fasilitas GPS di Laptop para karyawannya. Hal tersebut diungkapkan mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis saat bersaksi bagi mantan bosnya Muhammad Nazaruddin.

Menurut Yulianis, fasilitas itu diberikan Nazaruddin untuk mengontrol pegawai yang memegang peran penting di perusahaannya yakni Mindo Rosalina Manulang, Yulianis, Oktarina Furi, Marloon, dan Franky.

Yulianis bercerita saat itu Nazaruddin sempat marah-marah kepada dirinya, lantaran telah memberikan sesuatu kepada Rosa tanpa sepengetahuan dirinya.

"Kamu kasih apa ke Rosa, ini Rosa mau main-main kamu cek mau ke mana dia," kata Yulianis mengutip pernyataan Nazar saat penangkapan Rosa di Kemenpora pada 21 April 2011 lalu. "Saya sudah cek tadi GPS-nya, di TVRI, menurut Pak Franki ada di Kemenpora," ujar Yulianis menimpali.

Setelah itu Nazaruddin memerintahkan Yulianis untuk membereskan ruangannya dan ruangan Rosalina Manulang. Atas perintah itulah Yulianis langsung menurutinya dan bergegas ke ruangan Rosa di lantai 4.

"Di ruangan Rosa saya menemukan catatan dan identitas palsu Rosa dan KTP palsu dengan nama Amelia. Saya taruh di kotak lalu saya kasih OB," tutur Yulianis.

Selain ruangan Rosa dan Nazaruddin, Ia juga membereskan ruang Franki yang juga salah satu direktur di perusahaan tersebut. Namun karena Franki baru bergabung tidak banyak berkas yang diamankan.

Untuk mengamankan isi brankas, Yulianis memerintahkan kepada Oktarina dan Neni Kartini untuk memindahkan isinya dan ditaruh ke kardus Gudang Garam yang isinya uang senilai Rp7 miliar, US$300 ribu, sertifikat tanah di Bekasi, beberapa sertifikat lain, STNK mobil kantor, dan deposito.

"Tapi saat saya beres-beres KPK datang ke kantor dengan membawa Rosa, saya bohong ke KPK. Saya mengaku hanya staf keuangan Inti Karya Plasma Pratama (Perusahaan CPO yang baru dibeli Nazaruddin). Saya diinterogasi penyidik," terangnya.

Lalu penyidik KPK menggeledah sejumlah ruang di PT Permai Grup. Sementara itu saat penggeledahan Yulianis, Neni dan Oktarina dikunci di dalam ruangan hingga pukul 02.00 pagi tanggal 22 April 2011.

"Saat itu lampu gedung dimatikan penyidik KPK, kami dikunci dari luar, kami bertiga seperti orang gila karena ketakutan," jelasnya.

Namun beberapa jam kemudian petinggi Permai Grup, Albert Pangaribuan, tiba di kantor Permai Grup. Namun tidak memalui pintu depan, ia naik ke pagar karena pagar digembok penyidik KPK. "Pak Alberth bertemu penyidik, sempat berantem lalu naik ke lantai 3 pakai tangga, tidak lama kemudian Pak Hasyim, Pak Yunus datang," kata Yulianis yang akhirnya bisa keluar dari ruangan setelah dikunci penyidik.

"Pak Hasyim bawa satu koper cek perusahaan yang bisa lolos lewat bawah akhirnya disita oleh Pak Damanik, penyidik KPK." Namun sebelum turun ke lantai bawah Neni Kartini memberikan kunci ruangan kepada Pak Hasyim yang isinya uang, deposito, STNK dan sertifikat. (umi)

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes
Ilustrasi membersihkan wajah.

Jangan Asal Obati, Ini Cara Membedakan Antara Jerawat Purging dan Breakout

Munculnya jerawat bisa karena bermacam-macam alasan, namun yang paling sering dibicarakan adalah jerawat purging dan breakout yang terjadi karena reaksi kulit terhadap sk

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024