Kadin: Estonia Bisa Bantu Lifting Minyak RI

Sumber :
  • Pertamina

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan Indonesia bisa memanfaatkan kemampuan negara Estonia dalam menggali minyak bumi berupa shale oil untuk mencapai target lifting nasional.

Shale oil dikenal juga sebagai kerogen adalah jenis minyak bumi nonkonvensional yang dihasilkan lewat proses pirolisis dari serpih minyak , hidrogenasi, atau pembubaran menggunakan panas. Proses ini mengubah bahan organik yang ada di dalam batu (kerogen) menjadi bentuk minyak sintetis atau gas.

"Ini di Amerika Serikat (AS) sangat sukses dalam mengembangkan sumber energi dari shale oil," ujar Ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto, saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2012.

Menurut Suryo, Estonia dianggap memiliki keahlian dalam memproduksi shale oil. Tak hanya di negaranya, teknologi minyak bumi dari jenis shale oil ini juga diterapkan di AS.

Kendati mengapresiasi teknologi baru tersebut, Kadin mengaku tak ingin gegabah menerapkan shale oil di Indonesia. Setidaknya perlu dilakukan pendalaman dengan melakukan studi kelayakan dahulu. Terlebih lagi, Indonesia belum pernah memetakan potensi shale oil di Tanah Air.

"Katanya ada di Papua dan Sulawesi. (Tapi) harus ada studi pendalaman lebih lanjut," kata dia.

Kadin menilai, kerja sama Indonesia dengan Estonia ini bisa saja membantu pemerintah mencapai target lifting minyak yang selama beberapa tahun terakhir terus menurun.

Selain di bidang minyak bumi, Kadin juga menilai sejumlah sektor bisnis di dalam negeri bisa dikerjasamakan dengan investor Estonia. "Mereka merasa optimis bahwa memiliki bidang-bidang penguasaan dalam sektor tertentu yang bisa diaplikasikan ke Indonesia," terangnya. (art)

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024