Eropa Butuh Bantuan Asia Selesaikan Krisis

Kantor Pusat Bank Sentral Eropa
Sumber :
  • REUTERS/Ralph Orlowski

VIVAnews - Executive Director Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Rizal Sukma, mengatakan Eropa membutuhkan bantuan dari Asia untuk menyelamatkan kondisinya. Asia saat ini menjadi kekuatan baru dunia.

"Sekarang Asia Timur sudah menjadi suatu kekuatan ekonomi yang juga mempengaruhi cepat tidaknya Eropa menangani krisis yang mereka hadapi," ujar Rizal saat ditemui di The Energy Tower, Jakarta, Rabu 25 Januari 2012.

Kebijakan negara-negara Asia seperti China dalam membeli surat utang Eropa mampu membantu negara di kawasan itu dari keterpurukan ekonomi. "Pembelian surat utang Eropa tentunya sangat dibutuhkan oleh mereka," tuturnya.

Untuk itu, Eropa harus bisa meyakinkan negara Asia agar membantu dalam penyelesaian krisis. "Seberapa besar Asia yang tergabung dalam G-20 bisa membantu proses pemulihan ekonomi global," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina, Anies Rasyid Baswedan menilai Eropa perlu belajar dari negara-negara Asia jika ingin keluar dari kondisi krisis. Kemampuan ekonomi Asia telah terbukti mampu menangkal potensi krisis yang saat ini terjadi.

Menurut dia, negara Asia memiliki pengalaman untuk bangkit dari keterpurukan pada krisis 1997-1998. Pengalaman inilah yang menjadi kunci ketangguhan perekonomian Asia khususnya Indonesia.

"Eropa harus belajar dari Asia, terutama Asia Tenggara apa lagi Indonesia," ujarnya.

Ekonomi Indonesia saat ini mengedepankan prinsip kehati-hatian pasca krisis terdahulu. Institusi keuangan, sistem perbankan kini jauh lebih baik.

LSM Asal AS ini Diduga Ikut Campur Tangan Pemilu di Banyak Negara

Anies juga sependapat Asia akan menjadi kekuatan baru karena ekonomi Eropa dan Amerika tengah menurun. Ia bahkan melihat Asia Tenggara bisa menjadi masa depan Asia. Anies mengakui negara Asia Timur secara individu merupakan negara besar. Namun untuk satu kesatuan mereka tidaklah sepaham.

"Korea, China, Taiwan, dan Jepang itu negara kuat semua, suruh bersatu bisa tidak? Jelas tidak. Hal ini berbeda dengan ASEAN," tuturnya. (art)

Mayat alien.

Perburuan Alien Belum Usai, Kawan

Perburuan alien belum usai. Dua orang ilmuwan membuat proposal baru yang merinci bagaimana manusia dapat mencari alien di planet jauh. Tapi, tidak semua ilmuwan begitu.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024