- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan bahwa penyediaan converter kit masih menjadi kendala untuk pelaksanaan program diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG).
Sementara itu, Kementerian Perindustrian menyatakan hanya sanggup menyiapkan converter kit sebanyak 250 ribu hingga 2014.
Jero menuturkan, Menteri Perindustrian, MS Hidayat baru pulang dari Italia dan Korea Selatan untuk mengecek langsung pembuatan converter kit.
"Berdasarkan laporan Menteri Perindustrian kepada Presiden yang saya baca pagi ini, disebutkan Kementerian Perindustrian bisa menyiapkan converter kit 250 ribu sampai pada 2014," kata Jero dalam rapat kerja Komisi VII DPR bersama Menteri ESDM di Jakarta, Senin 30 Januari 2012.
Ia menjelaskan, dalam laporan tersebut, Kementerian Perindustrian hanya sanggup menyediakan converter kit sebanyak 2.500 unit per bulan, yang dipasok dari impor dan domestik. Kemenperin juga telah menjajaki impor converter kit dari Italia dan Korea Selatan, yang dimulai impor pada April mendatang.
Selain itu, untuk pemasangan converter kit masih diperlukan bengkel dan teknisi yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. "Tanpa itu, kami tidak berani melaksanakan pemindahan BBM ke BBG," kata Jero Wacik.
"Kami perlu waktu untuk pindah ke BBG. Namun, program ini harus dimulai dan didorong, sehingga pada saatnya akan terbiasa," tambahnya.
Jero Wacik menambahkan, dibandingkan dengan program konversi BBM dan BBG di negara lain, konversi membutuhkan waktu yang lama. Ia mencontohkan, Malaysia telah menjalankan program konversi BBM ke BBG sejak 1992 dengan jumlah dua ribu kendaraan.
"Pada 2009, jumlah kendaraan yang menggunakan gas sebanyak 42.600 unit. Artinya, hampir 17 tahun program konversi berjalan, baru segitu saja jumlahnya," katanya. (art)
Meli Joker Tewas Bunuh Diri Sambil Live di Instagram, Psikolog Soroti Hal Ini
Bunuh diri adalah tindakan kompleks yang beragam hingga agak sulit menjelaskannya. Beberapa studi penelitian mempertanyakan, soal pandangan seseorang akan hidup dan mati.
