- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menegaskan bahwa kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sama sekali tidak ditunggangi oleh kepentingan operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing.
"Saya berani berhenti menjadi Menteri ESDM, kalau disetir perusahaan asing. Bahkan, saya berani mati lebih dulu untuk mempertahankan bangsa," kata Jero dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin 30 Januari 2012.
Ia menjelaskan hingga saat ini, belum ada pihak asing yang mendatangi dirinya untuk melobi kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. Jika nanti ada kebijakan pembatasan BBM bersubsidi dan mobil pribadi untuk pindah ke Pertamax, itu murni amanat undang-undang, bukan karena tekanan asing.
Jero Wacik berjanji, jika ada pihak asing yang berusaha menekan dirinya terkait pembatasan BBM bersubsidi, ia akan mengajak anggota DPR untuk bersama-sama menolak ajakan tersebut. "Saya akan blok anasir-anasir asing," katanya.
Seperti diketahui, di Indonesia saat ini beroperasi beberapa SPBU asing seperti Petronas, Total, dan Shell yang menjual bahan bakan bakar non subsidi. (umi)