- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan pelaksanaan program pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa dimundurkan dari 1 April 2012. Caranya, pemerintah mengajukan usulan APBN-P 2012. "Bisa saja mundur," katanya di Jakarta, 30 Januari 2012.
Jero menjelaskan penetapan pelaksanaan 1 April 2012 ini terdapat dalam penjelasan pasal 7 ayat (4) butir (2b) UU nomor 22 tahun 2011 sehingga tidak terlalu mengikat. Namun, agar program ini dapat diundur, maka tetap diperlukan perubahan APBN 2012 atau mengeluarkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perpu).
Diundurnya batas waktu pelaksanaan pembatasan BBM bersubsidi ini karena pemerintah melihat penerapan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi masih banyak menemui hambatan. Sulitnya mencari Pertamax di daerah, harga Pertamax yang mahal, ditambah belum siapnya infrastruktur gas, merupakan alasannya.
Dalam kesimpulan rapat kerja Komisi VII DPR-RI bersama Menteri ESDM, Komisi VII mengusulkan untuk melakukan perubahan UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN tahun 2012. DPR menyimpulkan perpindahan penggunaan Premium ke Pertamax pada kendaraan roda empat pribadi dianggap terlalu mahal dan tidak memenuhi rasa keadilan.
"Pelaksanaan konversi BBM ke BBG dianggap mempunyai tingkat kompleksitas yang cukup tinggi," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR-RI, Satya Yudha menjelaskan 1 April 2012 merupakan momentum yang tepat untuk mengurangi subsidi BBM, dengan mengacu pada UU APBN 2012. Jika memang tidak jadi 1 April 2012, maka pemerintah harus mengajukan secara tertulis kepada DPR RI untuk mempercepat pembahasan APBN perubahan. (kd)
Memahami Depresi: Mengenali Tanda-Tandanya dan Cara Mencari Bantuan
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa sedih berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya kita gemari.
