1-2-1979: Khomeini Pimpin Revolusi Islam Iran

Mendiang Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Khomeini
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews – Pada 33 tahun lalu, Ayatullah Khomeini kembali ke Iran tetelah lebih dari 14 tahun hidup di pengasingan. Pulangnya pemimpin kharismatik Syiah ini menjadi simbol dimulainya Revolusi Islam di Iran setelah menggulingkan kekuasaan monarki.

Pemain MU yang Tak Diinginkan Jose Mourinho Masih Ada Sampai Sekarang

Stasiun berita BBC saat itu melaporkan, lebih dari lima juta warga berbaris di jalanan Teheran saat pemimpin Syiah Iran tersebut tiba di bandara Teheran dari Paris, Prancis

Khomeini diasingkan ke Irak pada tahun 1964 setahun setelah ia dipenjarakan oleh Shah Iran. Pada tahun 1978, Khomeini pindah ke Paris dan mulai menyusun gerakan revolusi Islamnya di ibukota Prancis tersebut.

Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

Pada Januari 1979, gerakan revolusi yang dirancang Khomeini berhasil menggusur pemerintahan Shah Iran.

Setibanya di Iran, Khomeini terus melanjutkan gerakan revolusinya dan mulai mendukung milisi Islam yang pro kepadanya.  Dua minggu kemudian, PM Shahpur Bakhtiar yang pro Shah mengundurkan diri dan Khomeini menunjuk Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri yang baru.

TNI AL Bekuk Penyelundup Kristal Haram dari Malaysia Senilai 19 Miliar di Pulau Siondo

Dua bulan kemudian, pada April 1979, Khomeini mengumumkan berdirinya Republik Islam Iran. Di dalam pemerintahan Iran yang baru ini, Ayatullah Khomeini berperan sebagai pemimpin tertinggi sekaligus pemimpin spiritual Iran. Khomeini meninggal pada bulan Juni 1989, sepuluh tahun sejak kepulangannya ke Iran.

Joe Biden dan Mohammed bin Salman

Alasan Negara Arab Lebih Pilih Dukung Israel daripada Iran, Khawatir Perang Makin Luas

Beberapa negara Arab seperti Yordania, UEA, dan Arab Saudi telah memberikan kontribusi dalam menangkal serangan Iran yang ditujukan ke Israel beberapa waktu lalu.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024