- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menyatakan proses menjadikan Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai anak usaha bersama PLN dan Pertamina, masih dalam tahap penjajakan.
"Baru proses 'pacaran', saya baru 'pacaran' dengan Ibu Karen (Dirut Pertamina), belum nikah," kata Nur Pamudji bergurau, Jakarta, Selasa malam, 1 Februari 2012.
Ia menjelaskan bisnis PGE saat ini hanya panas bumi yang lalu dijadikan listrik. Jadi, akusisi ini akan sangat penting bagi PGE. Jika PGE telah menjadi anak perusahaan bersama, PGE dapat menjual 100 persen listrik kepada PLN, dengan begitu pemasaran PGE menjadi aman.
PLN sendiri saat ini baru 5 persen menggunakan pembangkit listrik panas bumi, di mana setengahnya berasal dari PGE. PLN menargetkan peranan panas bumi dalam bauran energi PLN dapat meningkat menjadi 14 persen pada 2020. "Dengan akusisi PGE, juga membantu untuk mencapai target itu," katanya.
Ia menjelaskan nantinya untuk membantu mengembangkan geotermal di Indonesia, bisa jadi PGE sendiri yang menerbitkan obligasi, atau menerbitkan obligasi bersama dengan PLN dan Pertamina.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan di tempat yang sama menyatakan Pertamina masih menunggu arahan dari Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan terkait perubahan PGE menjadi anak perusahaan bersama.
"Itu kan Beliau (Dahlan Iskan) baru bicara di depan wartawan. Saya masih menunggu direktifnya, belum ada direktif secara formal," katanya. (kd)