JK Pilih Pasar Senen Dibanding Pasar Modal

Duta Untuk Komodo Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menilai indikator baik atau buruknya perekonomian Indonesia bukan terletak pada pasar modal, melainkan pada sektor riil. Semua pihak harus mengerti prinsip dasar ini, jika ingin membangun bangsa Indonesia.

"Pasar modal penting, tapi yang lebih penting lagi pasar Tanah Abang, Pasar Senen, Pasar Kliwon," ujar Kalla saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis 2 Februari 2012.

Masyarakat Indonesia, ungkap Kalla, kerap salah kaprah jika melihat kondisi ekonomi membaik dengan semakin meningkatnya industri pasar modal. Begitu pula ketika kondisi memburuk akibat kinerja pasar modal menurun.

"Dasar pemikiran ekonomi kita itu harus sesuai dengan kondisi riil," imbuhnya.

Untuk itu, Jusuf Kalla menambahkan bahwa dirinya tidak menyukai apabila ada pejabat negara mengatakan dasar penentuan kebijakan yang diambil atas permintaan pasar.

"Saya paling tidak suka mendengar kalau menteri mengatakan 'ini maunya pasar, pasar apa?' Kalau Pasar Senen saya mau dengar, tapi kalau pasar bursa, itu urusannya pasar," terangnya.

Kalla menegaskan, pemikirannya ini bukan untuk mendiskreditkan pasar bursa. Namun, masyarakat harus mampu melihat secara proporsional kedua aspek tersebut dan tidak melupakan prinsip dasar ekonomi negara.

3 Fakta Menarik Serial The Perfect Strangers, Maxime Bouttier dan Beby Tsabina Gemas Banget!

JK, sapaan Jusuf Kalla, juga memberikan komentarnya seputar melonjaknya volume impor Indonesia. Bagi Kalla, masalah ini hanya dapat dilihat dari dua perspektif yaitu optimistis dan pesimistis.

Dari sisi pesimistis, fenomena kenaikan impor ini akan langsung ditanggapi sebagai sebuah masalah. Kenaikan impor dinilai berpotensi melemahkan industri nasional dan menggerus cadangan devisa. Namun, sisi optimistis akan memanfaatkan kondisi itu sebagai kesempatan industri nasional mengembangkan produk, karena tingginya daya beli masyarakat Indonesia.

Persepsi yang sama juga diterapkan Jusuf Kalla pada tren turunnya volume ekspor produk Indonesia.

"Yang pesimis mengatakan bahaya negeri ini. Tapi optimis, (menilai) ini kesempatan baik. Kalau tidak banyak lagi ekspor batu bara, kesempatan memperbaiki listrik kita, tingkatkan industri nasional karena harga bahan baku menurun," ujar pengusaha asal Makassar itu. (art)

Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut
TImnas Indonesia U-23

Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23

Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024