- ExxonMobil
VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) sudah menerima rencana teknis ExxonMobil untuk menaikkan produksi minyak blok Cepu menjadi 27 barel per hari.
"Teknisnya sudah diterima. Mereka sudah sanggup, malah bisa sampai 27 ribu bph (barel per hari) dari permintaan kami 25 ribu bph," kata Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, Rudi Rubiandini usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis 2 Februari 2012.
Ia menuturkan, ExxonMobil saat ini sedang mempersiapkan sebuah desain suatu rencana konstruksi atau front end engineering design (FEED) sebelum memasuki tahap lelang pengadaan dan memperkirakan waktu produksi minyak tambahan mengalir.
Rubi berharap agar produksi minyak tambahan tersebut, mulai mengalir pertengahan tahun ini.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana menilai progres Mobil Cepu Limited (MCL) sangat lambat sehingga itu merupakan wanprestasi bagi ExxonMobil.
Bahkan, ia mengusulkan agar Komisi VII membentuk Panitia Kerja ExxonMobil untuk mengungkapkan lambatnya kerja MCL. "Saya belum melihat progres terakhir Mobil Cepu. Mestinya 2014, peak-nya 160 ribu barel. Sekarang? Tidak jelas," katanya di Gedung DPR, Kamis 2 Januari 2012.
Selain itu, menurutnya, ExxonMobil telah melakukan wanprestasi karena lambatnya proses pengembangan lapangan Banyu Urip.
Ia juga meminta, BP Migas serius dalam menangani MCL dengan memberikan peringatan. Bahkan, diterminasi jika tidak ada perkembangan yang berarti.
"Saya minta BP Migas serius, sekali-sekali usir saja, kenapa mesti takut? Kita negara bermartabat, mandiri," katanya.
Untuk itu, dalam RDP ini, ia meminta kepada pimpinan Komisi VII DPR untuk membuat panitia kerja ExxonMobil. Lambatnya pengembangan lapangan Banyu Urip itu membuat Indonesia rugi. "Itu terlambat semua, rugi kita. Kita hajar kalau nggak jelas itu barang," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak 2011 BP Migas telah meminta MCL menaikkan produksi dari fasilitias produksi awal menjadi 25 ribu barel per hari.
ExxonMobil melalui Mobil Cepu Limited menjadi operator blok Cepu. ExxonMobil mendapatkan participating interest 45 persen, 45 persen Pertamina dan 10 persen dipegang oleh konsorsium BUMD. (umi)