Februari, Batas Akhir Subsidi Rumah Rakyat

Ilustrasi perumahan rakyat.
Sumber :
  • kemenpera.go.id

VIVAnews - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) diberikan waktu oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyelesaikan perjanjian kerja sama operasional (PKO) dengan bank penyalur fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sampai akhir Februari 2012.

"Batas waktu sudah ditetapkan akhir Februari ini," kata Deputi Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, Sri Hartoyo melalui pesan singkatnya kepada VIVAnews.com, Jakarta, Kamis.

Sri menuturkan, pada prinsipnya negosiasi dengan bank penyalur FLPP merupakan kesepakatan untuk mencari hasil terbaik yang dapat diterima dua belah pihak. "Sampai sekarang proses negosiasi masih terus berlanjut," ujarnya.

Bagi Sri, penetapan suku yang diinginkan antara Kemenpera dengan bank-bank penyalur kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah masih akan terus diupayakan sesuai dengan kesepakatan.

Bingung Pilih Skincare Lokal atau Luar? Begini Saran Dokter

"Pada dasarnya, setiap bank mempunyai kebijakan masing-masing dalam penentuan suku bunga sesuai dengan rencana bisnisnya," kata dia.

Untuk itu, dia menambahkan, proses negosiasi terus ditempuh untuk menghasilkan suku bunga sesuai yang disepakati Kemenpera maupun bank pelaksana. "Kami akan mempercepat kesepakatan dalam penetapan suku bunga dengan bank pelaksana dan dilanjutkan menandatangani PKO," tutur Sri.

Berdasarkan penelusuran data yang didapat VIVAnews.com dari Kemenpera, terkait hasil pembahasan sementara antara kementerian dengan bank penyalur FLPP adalah sebagai berikut.

Untuk bank penyalur yaitu Bank Tabungan Negara, secara porsi dana sebesar 50 persen berbanding 50 persen. Untuk perhitungan suku bunga, biaya dana sebesar 4,14 persen, giro wajib minimum sebesar sebesar 0,14 persen, biaya overhead sebesar 1,5 persen, biaya resiko sebesar satu persen, keuntungan sebesar 1,5 persen, suku bunga secara total untuk kesepakatan sementara dengan Kemenpera sebesar 8,55 persen. Kesanggupan penerbitan KPR unit 100 ribu unit.

Bank Negara Indonesia, secara porsi dana 50 persen berbanding 50 persen. Perhitungan suku bunga, biaya dana sebesar 2,72 persen, giro wajib minimum sebesar 0,17 persen, biaya overhead sebesar 3,02 persen, biaya resiko sebesar 1,81 persen, keuntungan sebesar 0,50 persen, suku bunga total untuk kesepakatan sementara dengan Kemenpera sebesar 7,25 persen. Kesanggupan penerbitan KPR (unit) masih dalam proses.

Sedangkan untuk Bank Mandiri baik porsi dana, perhitungan suku bunga dengan perhitungan secara komposisi terdiri dari biaya dana, giro wajib minimum, biaya overhead, biaya resiko dan suku bunga sementara hingga kesanggupan penertiban KPR (unit) masih dalam proses negosiasi dengan Kemenpera. (ren)

Menu di SKYE bar dan restoran Jakarta.

SKYEGASM Senses Experience: Sensasi Kulineran Padukan Rasa, Aroma, Sentuhan dan Pandangan

Melalui konsep ini, SKYE memperkenalkan pengalaman multi sensory dining di mana pelanggan seperti memasuki dunia yang mana rasa, aroma, sentuhan, pandangan, dan suara.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024