- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad tampil seorang diri saat mengumumkan Angelina Sondakh sebagai tersangka baru kasus suap wisma atlet SEA Games pada Jumat, 3 Februari 2012. Bahkan, dia hanya didampingi Kepada Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, tanpa kehadiran pimpinan KPK lainnya.
Mengenai hal itu, Abraham membantah itu pertanda ada perpecahan di antara komisioner KPK. "Nggak ada perpecahan. Kami ini saudara, lengket kayak perangko," ujarnya di Gedung KPK, Jakarta Selatan.
Meski demikian, Abraham mengakui ada perbedaan pendapat antara pimpinan KPK, namun itu bukan perpecahan. "Yang ada: perbedaan pendapat. Wajar, kan?" katanya.
Menurut Abraham, pimpinan KPK lainnya sedang berada di Moskow, Rusia. "Saya memang sendirian, tapi kami kompak-kompak saja demi Bangsa dan Negara untuk memberantas korupsi. Tidak boleh ada perpecahan di antara kita," tegasnya.
Untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka, kata Abraham, harus didukung oleh alat bukti yang kuat berdasarkan KUHAP. Soal ketentuan adanya dua alat bukti dapat menimbulkan penafsiran ganda antara publik dan rumusan di KUHAP. Misalnya, sebuah kasus di mata publik seolah-olah sudah memenuhi dua alat bukti dan memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai tersangka. Akan tetapi, dalam konteks rumusan KUHAP, dua alat bukti itu belum terpenuhi.
"Jadi, ada persepsi yang berbeda antara publik dan rumusan yang ada dalam undang-undang. Jadi, keputusan kami adalah keputusan kolektif," dia menegaskan. (kd)
Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar
Artikel sederet nama perempuan yang pernah menjadi istri cucu Soeharto, Ari Sigit menjadi yang terpopuler di kanal Trending VIVA.co.id sepanjang Rabu, 24 April 2024
