- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Direktur Utama PT Bank Mutiara Tbk Maryono berharap siapapun yang berniat membeli Bank Mutiara bukanlah menjadi masalah. Yang penting calon investor memiliki pengalaman di bank dan memiliki uang.
"Kami itu terserah, yang diharapkan yang beli punya pengalaman di bank, yang penting punya uang. Bukan hanya pengalaman di bank, tapi keuangan juga," kata Maryono ketika berbincang dengan VIVAnews, usai peresmian relokasi gedung baru Mutiarabank Cabang Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Februari 2012.
Seperti diketahui, Yawadwipa menyatakan minatnya untuk membeli Bank Mutiara senilai US$750 juta atau Rp6,7 triliun. Angka ini sama dengan pemberian penyertaan modal sementara (PMS) oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Maryono menjelaskan pemilihan investor baru itu ditentukan dari penawaran. "Kita nggak bisa menentukan si A, B, atau C. Ada beberapa kriteria. Nanti yang menentukan LPS," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono, berharap investor Yawadwipa Companies yang berminat mengakuisisi PT Bank Mutiara Tbk adalah investor jangka panjang.
"Kalau Perbanas berharapnya dia ini investor jangka panjang, bukan investor jangka pendek yang hanya mengejar capital gain," kata Sigit di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa 7 Februari 2012.
Selama ini, investor asing yang mengakuisisi perbankan Indonesia adalah jenis investor jangka panjang. Alasannya, prospek bisnis perbankan masih bagus. "Margin kita bagus," ujarnya. (eh)
Warga Brebes Ramai-ramai Gadai Emas Usai Dipakai Lebaran
Kantor pegadaian di Brebes, Jawa Tengah, ramai didatangi warga untuk menggadaikan perhiasan emas, setelah digunakan untuk perayaan lebaran yang lalu.
