VIVAnews- Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani mengatakan syarat investor yang ingin membeli Bank Mutiara harus mampu menunjukkan laporan keuangan selama 3 tahun. Jika tidak, maka investor bisa mengakuisisi perusahaan lain yang memiliki usia minimal 3 tahun.
Pernyataan Firdaus tersebut terkait dengan keinginan Yawadwipa membeli Bank Mutiara sebesar Rp6,75 triliun. Yawadwipa adalah perusahaan investasi yang baru berdiri Januari 2012. "Yawadwipa bisa saja mencari dulu perusahaan lama, lalu diakuisisi, bisa juga, " ujarnya.
Firdaus mengatakan surat pernyataan minat Yawadwipa memang telah masuk ke Danareksa sebagai penasihan keuangan penjualan Bank Mutiara. Namun itu baru proses awal dari pembelian Bank Mutiara.
Dalam sesi penawaran penjualan sebelumnya, LPS menolak 9 calon investor karena tidak memenuhi syarat untuk masuk dalam proses selanjutnya. “Mereka terhalang masalah administrasi seperti tidak memiliki laporan keuangan investor selama 3 tahun, dan rencana bisnis Bank Mutiara ke depan masih belum jelas,” kata Firdaus September 2011 lalu.
Ketua Tim Penjualan Bank Mutiara Mirza Mochtar menambahkan, persyaratan administrasi yang tidak dapat dipenuhi para investor seperti informasi mengenai ultimate investor, dokumen mengenai laporan keuangan yang telah diaudit jika calon investor korporasi. "Para investor itu tidak menyebutkan ultimate investor," tambahnya. (eh)
Sumber :
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak memperoleh penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha di Hari Otoda ke-28.
Filsafat Stoik telah memberikan kontribusi besar dalam pemikiran filsafat Barat, terutama melalui karya-karya para tokohnya seperti Epictetus. Salah satu karya monumental
Bangunan toko modern di Desa Dapurkejambon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, menjadi bahan pembicaraan warga setempat karena diduga belum mengantongi izin.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, berada dipersimpangan jalan. Antara profesionalitas dengan nasionalisme. Shin komitmen akan profesional dalam laga tersebut.
Selengkapnya
Isu Terkini