Cadangan Devisa Januari US$112 Miliar

Dolar AS Menguat
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Bank Indonesia mencatat cadangan devisa hingga akhir Januari mencapai US$112 miliar, atau setara dengan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. Masuknya kembali Indonesia dalam peringkat layak investasi terus memperkuat sentimen positif terhadap perekonomian nasional.

Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah mengatakan, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I diperkirakan akan mencatat surplus. "Meskipun dengan kecenderungan yang lebih rendah," katanya di Bank Indonesia, Kamis 9 Februari 2012.

Transaksi berjalan diperkirakan akan mengalami defisit seiring dengan menurunnya pertumbuhan ekspor, sementara impor masih relatif besar. Surplus NPI pada triwulan I-2012 akan ditopang oleh transaksi modal dan finansial seiring dengan aliran investasi asing langsung dan portofolio yang meningkat.

"Hal tersebut didukung oleh fundamental ekonomi domestik yang kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global," katanya.

Meski demikian, selama Januari, rupiah rata-rata melemah 0,28 persen dibandingkan Januari tahun lalu menjadi Rp9.060 per dolar AS. Namun secara point to point menguat sebesar 0,65 year on year (yoy) ke level Rp8.990 per dolar AS.

Meningkatkan permintaan valas terkait kebutuhan impor, terutama impor BBM, memberikan tekanan terhadap rupiah. Namun, tekanan tersebut dapat diimbangi dengan sentimen positif terkait kenaikan peringkat utang Indonesia. Untuk menjaga keseimbangan pasar domestik, BI terus memonitor perkambangan nilai tukar rupiah dan memastikan kecukupan likuiditas rupiah dan valas.

Sementara itu, dari sisi industri perbankan semakin solid sebagaimana tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR) yang berada jauh di atas minimum 8 persen, dan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaganya di bawah 5 persen.

Sementara itu, intermedia perbankan juga terus membaik, tercermin dari pertumbuhan kredit hingga akhir Desember mencapai 24,5 persen (yoy) di mana kredit investasi tumbuh 33,2 persen, kredit modal kerja tumbuh sebesar 21,4 persen, dan kredit konsumsi tumbuh sebesar 24,1 persen. (eh)

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan
Dokumentasi BNPB

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024