Pemerintah Tepis Tak Kompak Soal Energi

Agus Martowardojo
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Pemerintah menepis anggapan adanya ketidaksamaan pandangan antara satu institusi dengan institusi lainnya terkait permasalahan energi. Kesamaan bahkan telah terjalin mengenai keputusan untuk membatasi penggunaan Bahan Bakar Minyak bersubsidi dan kenaikan tarif dasar listrik April mendatang.

Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, pemerintah tetap fokus pada implementasi atas apa yang telah ditentukan dalam UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Bahwasanya, akan dilakukan pembatasan BBM pada daerah Jawa dan Bali serta kenaikan TDL maksimal 10 persen.

"Kalau ada kementerian lain, ada diskusi dengan DPR mempelajari kemungkinan BBM dinaikkan itu adalah wacana dan diskusi," ujarnya saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa 14 Februari 2012.

Agus melanjutkan bahwa saat ini pihaknya tengah mewaspadai kondisi kekinian. Hal ini dimaksudkan sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan perubahan APBN 2012.

"Kami dari pemerintah sedang mewaspadai untuk melakukan APBN-P yang akan diputuskan oleh Presiden, setelah mempertimbangkan masukan dan kondisi di lapangan, terutama terkait dengan subsidi," tuturnya.

Selain masalah tersebut, tambah Agus, pihaknya juga tengah mewaspadai perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi, ICP (minyak mentah Indonesia), dan lifting. Masalahnya dengan kondisi krisis global saat ini, asumsi itu sudah tidak mumpuni.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

"Kami menjelaskan kondisi ekonomi dunia ada koreksi pertumbuhan ekonomi dari empat persen jadi 3,3 persen. ICP minus, karena ada kenaikkan mencapai US$124 per barel. Padahal, asumsi kita hanya US$90 per barel. Lifting juga ada kesulitan untuk mencapainya," jelasnya.

Sebelumnya, Agus Marto menyatakan pada pekan depan pemerintah akan mengeluarkan sikap atas perkembangan melonjaknya harga minyak dunia hingga melewati asumsi APBN yang dipatok US$90 per barel. Gejolak pada perekonomian dunia membuat pemerintah perlu mewaspadai. ICP Januari telah mencapai US$115,9 per barel.

"Kami sedang mendalami, mengawasi semua indikator makro," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat lalu.

Agus mengatakan, salah satu yang dicermati adalah harga minyak dunia yang terus meningkat. Bahkan, pemerintah siap untuk mengajukan APBN-P percepatan. Menurutnya, perubahan itu bisa diajukan lebih cepat untuk dimintakan persetujuan DPR jika ada hal khusus.

"Nanti direfleksikan dalam APBN-P yang akan resmi diajukan. Tapi ini sifatnya mengalokasikan Saldo Anggaran Lebih untuk tujuan khusus," katanya.  (umi)

Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024