Indonesia, 'Pretty Woman' Baru bagi Investasi

Moody's headquarter
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Direktur Utama PT Schroder Investment Management Indonesia, Michael Tjandra Tjoajadi, mengibaratkan kondisi perekonomian Indonesia saat ini layaknya "pretty woman" baru bagi dunia investasi. Gelar itu diserahkan terutama setelah peringkat layak investasi (investment grade) disematkan pada Indonesia.

"Orang beramai-ramai ingin masuk. Hal ini sudah terlihat dari indikasi kinerja pasar modal. Di saat bursa dunia terpuruk, kinerja bursa Indonesia tetap positif," kata Tjoajadi dalam seminar bertajuk 'Peluang dan Tantangan dalam Perspektif Pasar Modal' di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2012.

Dengan kondisi seperti itu, Tjoajadi berharap para pemangku kebijakan bisa memanfaatkan tahun 2012 yang dikenal sebagai tahun Naga Air ini dengan kerja keras dan kerja cerdas.

Tjoajadi melihat, tahun ini perekonomian Indonesia diprediksi masih positif dengan indikator suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di kisaran 5,75 persen, inflasi 5,5 persen, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di level Rp9.100.

Kondisi itu menyebabkan pasar modal Indonesia akan mendapatkan berkah dari banyak pengalihan dana nasabah perbankan ke pasar modal. Para pemilik dana ini berharap bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar.

"Meski pergerakan IHSG saat ini masih dibayangi oleh pelemahan bursa global, pemilik modal diyakini masih banyak yang bakal mengalihkan investasinya ke pasar modal," tuturnya.

Untuk itu, Michael menuturkan, Indonesia patut bangga dengan status investment grade yang diperoleh dari Fitch Ratings dan Moody's Investor Service, dua dari tiga lembaga peringkat utama dunia terkemuka. "Status itu mengartikan bahwa ekonomi Indonesia sudah dianggap sehat dengan risiko investasi yang semakin kecil," tegasnya. (art)

8 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan, Bisa Meredakan Gejala Menopause
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga

Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya

Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membantah informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah meminta BUMN untuk memborong dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024