Tarif Enam Ruas Jalan Tol Naik

Jalur alternatif arus mudik lebaran
Sumber :
  • ANTARA/Oky Lukmansyah

VIVAnews - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan tarif enam ruas jalan tol dijadwalkan naik tahun ini. Dari enam ruas jalan tol tersebut, ruas Surabaya-Gresik resmi naik Senin 20 Februari 2012 sebesar 12,5 persen.

"Tol Surabaya-Gresik sudah oke, tidak ada masalah. Masalah-masalahnya sudah diperbaiki kemarin. Senin kemarin sudah sosialisasi, yang saya ingat itu perhitungan tarifnya per kilometer Rp380, lalu dikali jarak," kata Kepala BPJT, Achmad Gani Gazali di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis 16 Februari 2012.

Gani menjelaskan, tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi. "Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan dua tahun sekali oleh BPJT berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi dari data Badan Pusat Statistik," tuturnya.

Untuk itu, dia melanjutkan, kenaikan tarif tol juga harus disesuaikan dengan standar pelayanan minimum. "Kalau di lapangan belum beres, kenaikan tarif juga harus ditunda. Karena itu yang bisa kami pakai untuk mengaitkan kenaikan tarif dengan standar pelayanan umum," katanya.

Kendati demikian, Gani menjelaskan, pasca kenaikan tarif tol, nantinya ruas jalan tersebut enam bulan ke depan akan dievaluasi kembali. "Sepanjang enam bulan ke depan kami lihat, evaluasi seperti apa. Apakah nantinya ada kerusakan, lalu diperbaiki oleh operator jalan tol," ujarnya.

Kalau operator jalan tol tidak mampu, Gani menambahkan, nantinya akan dikenakan sanksi dan diberikan waktu tiga bulan untuk memperbaiki. "Jika tidak diperbaiki juga, nanti kami panggil orang ketiga dengan biaya ditanggung oleh operator," kata Gani.

Berikut enam ruas jalan tol yang akan mengalami kenaikan tarif:

- Tol Waru-Juanda
- Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W1: Kebon Jeruk-Penjaringan
- Tol Prof Dr Sedyatmo atau tol Bandara Soekarno-Hatta
- Tol Jakarta-Cikampek
- Tol Kanci-Pejagan
- Tol Surabaya-Gresik

 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1

(art)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, The Interview

Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024