- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah Inggris tampaknya tidak ingin mengurangi dukungannya pada pertumbuhan ekonomi negara berkembang, meski krisis global masih berlangsung. Negara berkembang termasuk Indonesia menjadi tumpuan pemulihan ekonomi global.
Hal ini terungkap setelah terjadi pertemuan bilateral antara Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Andrew Mitchell, dan Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar.
“Mereka menyampaikan komitmen untuk tidak mengurangi dukungannya kepada negara berkembang,” kata Mahendra Siregar, saat ditemui seusai pertemuan bilateral di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis 16 Februari 2012.
Mahendra mengatakan, terpuruknya perekonomian negara maju di kawasan Eropa, tidak berpengaruh signifikan terhadap potensi negara berkembang mendapat bantuan pendanaan. Namun, pendanaan dari negara lain merupakan langkah alternatif bagi Indonesia.
“Sekarang kami lebih punya banyak kemungkinan untuk sumber pembiayaan, baik dari pajak, non pajak maupun pasar,” tuturnya.
Kondisi itu, dia melanjutkan, mengakibatkan fleksibilitas dan kemungkinan kemampuan pembiayaan dalam negeri menjadi lebih bervariasi. Beragamnya sumber-sumber pendanaan dari dalam maupun luar negeri menjadi salah satu stimulus memperkuat daya tahan ekonomi nasional.
“Kami bicarakan bagaimana melibatkan keberadaan perusahaan Inggris dan Eropa, yang banyak di sini untuk bisa semakin menopang program pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Kami melihatnya secara strategis,” katanya.
Sementara itu, Andrew Mitchell, mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama bilateral dengan Indonesia. Pihaknya berkomitmen memperkuat kemitraan dengan Indonesia, termasuk mendongkrak investasi di perusahaan Inggris di Tanah Air.
“Yang juga penting adalah pertumbuhan ekonomi dan perdagangan serta investasi antara kedua negara,” terangnya. (art)
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.
