- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - PT Bank Tabungan Negara Tbk menyatakan bahwa perseroan tetap ikut serta dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Perseroan akan menekan bunga kredit pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di bawah delapan persen.
"BTN akan ikut FLPP, tetapi saat ini masih dalam proses, bunganya di bawah delapan persen," kata Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro di Menara BTN Jakarta, Jumat 17 Februari 2012.
Iqbal juga menegaskan bahwa skema dana FLPP itu adalah jangka panjang, dengan bunga tetap selama 15 tahun. "Untuk porsi pembiayaan, belum begitu. Yang penting itu adalah besaran bunganya," ujarnya.
Sebelumnya, dia mengaku BTN keberatan dengan skema porsi pembiayaan FLPP yang ditawarkan pemerintah yakni sebesar 50:50.
"Saya tidak bilang tidak setuju, hanya saja saya agak keberatan. Kami tidak kuat menanggung," kata Iqbal di Gedung DPR, Rabu, 15 Februari 2012.
"Selama ini, ada bank yang ikut, tetapi mungkin tidak menarik buat mereka. Kalau pun kami tetap ikut, jumlahnya sangat terbatas. Tentu kami ukur dengan kemampuan," ujar dia.
Menurut Iqbal, dengan skema 50:50, bunga akan lebih tinggi, yakni tanpa jaminan 8,55 persen dan dengan penjaminan 8,22 persen. "Saya lebih setuju dengan skema 60:40, karena bunga akan lebih rendah. Tanpa jaminan 7,75 persen dan dengan jaminan 7,42 persen," jelasnya. (art)