VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, akan mengizinkan PT Pegadaian untuk menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) saat angka kemiskinan di Indonesia turun signifikan.
Dahlan menjelaskan, alasan Pegadaian tidak diizinkan melantai di bursa karena pemegang saham khawatir orientasi perusahaan akan berubah pada laba dan suku bunga yang tinggi. "Itu tidak akan menolong masyarakat miskin," kata Dahlan di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2012.
Dengan pertimbangan itu, Dahlan menyetujui penundaan IPO Pegadaian yang awalnya diusulkan tahun in. Untuk itu, Kementerian BUMN meminta perusahaan untuk fokus pada operasional perusahaan terlebih dahulu.
Sayangnya, Dahlan tidak dapat menyebutkan persentase kemiskinan di Indonesia yang bisa membuat Pegadaian melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, dia mengatakan, jika Pegadaian masuk bursa, dana hasil IPO harus digunakan untuk mengakuisisi perusahaan sejenis di luar negeri.
"Waktunya Indonesia pergi ke luar negeri untuk membeli perusahaan di luar negeri," paparnya.
Hingga saat ini, Kementerian BUMN belum menemukan perusahaan pengganti IPO Pegadaian. Ia saat ini masih terus mencari BUMN yang siap melantai di bursa. (art)
Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es
