Minyak Mentah Tekan Indeks Saham Asia

Sumber :
  • REUTERS/ Toru Hanai

VIVAnews - Pasar saham di Asia konsolidasi, pada Selasa, 28 Februari 2012, setelah investor mewaspadai dampak tingginya harga minyak terhadap pertumbuhan ekonomi dan suntikan likuiditas di kawasan Eropa.

Kantor berita Reuters melaporkan, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik selain Jepang naik tipis 0,3 persen setelah jatuh sekitar 0,7 persen pada sesi sebelumnya, yang dipicu kenaikan harga minyak.

Indeks Nikkei Jepang rata-rata dibuka turun 0,7 persen, setelah menyentuh level tertinggi dalam tujuh bulan pada Senin, ketika nilai tukar yen terhadap dolar AS mencapai level terendah dalam sembilan bulan.

Krisis utang zona euro yang belum terselesaikan dan harga minyak yang melonjak tajam menambah kekhawatiran pasar saham. "Meskipun isu seputar bailout Yunani mendominasi berita utama, kami percaya bahwa operasi pembiayaan jangka panjang dan tren harga energi lebih penting bagi sentimen pasar," kata analis Barclays Capital.

Yunani dijadwalkan melanjutkan langkah restrukturisasi utang yang besar, menetapkan 8 Maret sebagai batas waktu bagi pemegang obligasi swasta untuk berpartisipasi dalam swap obligasi. Reaksi pasar diredam setelah Standard & Poor, pada Senin memotong peringkat utang jangka panjang Yunani menjadi default selektif.

Bank Sentral Eropa akan melakukan operasi pembiayaan jangka panjang pada Rabu. Sebuah jajak pendapat menunjukkan 30 pedagang pasar uang euro mengharapkan ECB memberi bantuan 500 miliar euro, dengan perkiraan 200-750 milair euro.

Suntikan likuiditas ECB yang pertama terjadi pada akhir Desember dan berhasil membantu menstabilkan pasar dengan menghilangkan kekhawatiran krisis likuiditas di Eropa.

Nilai tukar euro pagi ini stabil pada US$1,3415, di dekat US$1,3487, harga tertinggi selama tiga bulan yang terjadi pada Jumat. Sementara itu dolar AS melemah 0,2 persen terhadap yen menjadi 80,47 yen. Nilai tukar ini mundur dari level tertinggi selama sembilan bulan yang terjadi pada Senin, yaitu 81,66 yen.

Harga minyak mentah di AS dan Inggris memperpanjang kerugian lebih dari US$ 2 per barel pasca penutupan perdagangan Senin. Peringatan dari Kelompok G-20 tentang risiko tingginya harga minyak terhadap pertumbuhan global telah memicu aksi jual.

Minyak mentah jenis Brent turun US$1,30 menetap US$124,17 per barel, setelah berada di puncak selama 10-bulan, di atas US$125 per barel pada Jumat. Minyak mentah AS turun 0,6 persen menjadi US$107,96 per barel pada Selasa. (eh)

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Ilustrasi anak-anak .

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Dalam masa golden age itu, terjadi juga perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, serta ekspresi emosi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024