- dok. Corbis
VIVAnews - Animo masyarakat Jawa Timur menggunakan alat kontrasepsi cukup tinggi. Terbukti, peserta program Keluarga Berencana terus meningkat.
Pada 2010, peserta KB tercatat 1.171.619 orang atau 109,86 persen dari Prakiraan Permintaan Masyarakat (PPM) sebanyak 1.066.462 orang. Pada 2011, jumlah ini naik menjadi 1.317.768 orang atau 110,42 persen.
"Animo warga sangat tinggi, karena mengikuti program KB tidak sulit," kata Kepala BKKBN, Djuwartini.
Meski tahun 2012 tidak mencanangkan target, BKKBN Jawa Timur berkomitmen terus meningkatkan layanan kepada peserta, termasuk melakukan kerja sama dengan BKKBN Pusat. "Kontrak kerja dengan BKKBN pusat ada 18 item," ujarnya.
Hingga Desember 2011, total peserta KB aktif di Jawa Timur sebanyak 6.150.153 orang atau 126,46 persen dengan prevalensi 76,95 persen terhadap jumlah pasangan usia subur (PUS) 7.992.674 peserta.
Dari 6.150.153 peserta KB aktif, pengguna KB suntik sebanyak 48,2 persen, pil 21,01 persen, IUD atau spiral 14 persen, templan 8,5 persen, medis operatif wanita 5 persen, medis operatif pria 0,4 persen. Sementara pengguna kondom 1,5 persen.
Djuwartini menjelaskan, untuk pengembangan kependudukan dan pembangunan keluarga diperlukan suatu lembaga yang kuat. BKKBN Jawa Timur juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti dinas pendidikan, departemen agama, majelis ta'lim dan berbagai pihak.