- VIVAnews/ Ahmad Rizaluddin
VIVAnews -Nilai-nilai etnis tak lantas menjadi tembok penghalang bagi
berkembangnya kreativitas. Dengan tema Ethnic Eclectism, Ferry Sunarto, Musa Widiatmojo, dan Anne Avantie kembali menerjemahkan nilai-nilai budaya pada rancangan mereka.
Ferry Sunarto yang identik dengan kebaya romantis mengambil tema The Fascinating Romance. Kebaya ini terinspirasi dari keindahan pulau Dewata. Ferry menggunakan kain tenun Bali yang dipadukan dengan kebaya berbahan lace dengan siluet- siluet glamor. Beberapa kebaya juga tampil di luar kebiasaan dengan padanan rok pensil dan celana palazzo, atau model kebaya tanpa lengan dengan punggung transparan.
Anda dapat melihat seluruh rancangan cantik Ferry melalui video ini.
Jika Ferry memilih untuk mengolah kebaya, Musa Widiatmodjo lebih berkonsentrasi pada busana siap pakai melalui label M by Musa. Dengan tema the (Ine) Kelimutu, desainer yang sudah malang- melintang ini menampilkan busana yang diperuntukkan bagi wanita kosmopolitan.
Tenun ikat Kelimutu menjadi pilihan untuk diolah lebih ringan menjadi peplum blus yang dipadukan dengan lacy pencil skirt, atau coat yang dapat dikenakan untuk musim dingin. Agar tidak penasaran, coba klik koleksi lengkapnya di sini.
Sebagai penutup show pada Indonesia Fashion Week (IFW), Anne Avantie menunjukkan konsistensinya dengan memamerkan sederet koleksi kebaya nan elegan bertema “Indonesia Sehati”.
Kebaya memang seakan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan wanita Indonesia, ini terlihat dari koleksi kebaya tradisional yang terinspirasi dari pahlawan- pahlawan wanita jaman dahulu. Anne menyambungnya dengan kebaya modern berpotongan asimetris yang menjadi trademark rancangannya sejak pertama menggeluti dunia kebaya.
Panggung ini juga diramaikan oleh para selebritis tanah air yang membawakan koleksi ready to wear Anne. Lengak- lenggok mereka berhasil memanjakan pengunjung pada akhir acara. Jangan hanya membayangkan keindahan busana- busana ini, Anda dapat melihatnya di sini.
