- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Selama menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung selama tiga tahun, Harifin Andi Tumpa menilai kritikan pedas yang selalu ditujukan ke institusinya merupakan suatu dinamika dalam hidup bermasyarakat.
"Tetapi kalau dibandingkan dengan kritikan-kritikan yang dulu dengan yang sekarang, saya anggap yang sekarang tidak ada apa-apanya, tidak ada yang terlalu memojokkan," kata Harifin usai launching buku biografi "Harifin A Tumpa, Pemukul Palu dari Delta Sungai Walanae" di Gedung MA, Jakarta, Rabu 29 Februari 2012.
Harifin mengungkapkan hal yang paling berkesan selama menjadi Ketua MA adalah di mana pun ia berada selalu diterima oleh siapapun juga. Sehingga di dalam melaksanakan tugas, Harifin tidak pernah merasa berat.
Harifin juga mengaku tidak pernah diancam secara langsung oleh pihak berperkara, walaupun kadang-kadang ada intimidasi.
"Tapi suatu intimidasi bagi seorang hakim itu biasa saja. Saya tidak pernah merasa terancam dan terganggu dengan intimidasi itu. Alhamdulillah saya bisa melalui proses panjang sebagai hakim lebih dari 40 tahun," ujarnya.
Setelah pensiun pada 1 Maret 2012, Harifin akan mengabiskan waktunya bersama keenam cucunya. Ia juga akan melanjutkan mengajar. "Mereka lucu-lucu dan sering membuat saya tertawa. Ini mungkin pekerjaan utama saya setelah pensiun," pungkasnya. (eh)
Kabar Sandra Dewi Dicekal Kejagung, Pengacara Harvey Moeis Bilang Begini
Harris Arthur Hedar selaku kuasa hukum Harvey Moeis, menampik kalau Sandra Dewi dicekal Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus korupsi tata niaga timah.
