VIVAnews – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang hari ini, Kamis 1 Maret 2012, menggelar sidang kasus suap Pemerintah Kota Semarang terhadap DPRD Semarang.
Guna mengantisipasi terulangnya insiden pembacokan seperti yang terjadi di Pengadilan Tipikor Bandung kemarin, polisi menggeledah pengunjung sidang Pengadilan Tipikor Semarang.
Meski tak seluruh pengunjung sidang digeledah, namun polisi mendapatkan sejumlah senjata tajam jenis golok, belati, dan bayonet dalam penggeledahan tersebut. Senjata tajam itu dibawa oleh massa Pemuda Pancasila (PP) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Massa PP dan Banser itu mengaku membawa senjata tajam itu hanya sebagai aksesoris agar bisa tampil gagah. “Ini hanya perlengkapan saja, Pak,” kata salah satu anggota Banser kepada polisi. Senjata tajam itu akhirnya boleh diambil kembali dan disimpan massa PP.
Massa PP itu mendatangi Pengadilan Tipikor Semarang setelah mendengar informasi ada demonstrasi mahasiswa di pengadilan menuntut Walikota Semarang ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam kasus suap yang melibatkan Sekretaris Daerah Kota Semarang Ahmat Zaenuri.
Mahasiswa yang menggelar demonstrasi di depan Pengadilan Tipikor Semarang sempat diusir oleh polisi dan PP. Namun mereka akhirnya diperbolehkan masuk kembali ke dalam ruang sidang setelah melobi Kasat Intelkam Polrestabes Semarang AKBP Iskandar.
“Kami berjanji tak akan mengganggu jalannya sidang. Kami hanya pengunjung biasa,” kata Barri Pratama. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama persidangan, para mahasiswa itu pun dikawal khusus oleh Kasat Intelkam. (umi)
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
