Rupiah Terpeleset ke 11.755/US$

VIVAnews - Kekecewaan pelaku pasar globalĀ  atas pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner membuat pasar saham dan uang terguncang. Rupiah semakin jauh terpeleset.

Pukul 16.30 WIB, Rabu 11 Februari 2009, data pada indeks mata uang Bloomberg, rupiah berada di posisi 11.755/US$. Padahal sehari sebelumnya mata uang ini masih ada di posisi 11.720/US$.

Sementara pada data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah tersungkur ke level 11.850/US$ dari posisi sebelumnya di angka Rp 11.775/US$.

Melemahnya mata uang ini dampak dari ambruknya kepercayaan investor global. Pelaku pasar di AS tidak puas dengan pernyataan Geither. "Dia tidak memaparkan rincian program. Pidatonya samar-samar. Padahal pasar dan negara ini menginginkan klarifikasi, transparansi, dan keyakinan bahwa program dapat diandalkan," lanjut David Kotok seperti yang dikutip AP.

Bank Indonesia mengakui pelemahan kurs rupiah yang terjadi beberapa hari ini disebabkan oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kejelasan paket stimulus Amerika Serikat. Meski begitu, BI akan tetap berupaya mengurangi volatilitas rupiah. "Semua mata uang di emerging market mengalami kegamangan," ujar Deputi Gubernur BI Budi Mulia di DPR hari ini.

Sosok Jenderal Kopassus di Balik Operasi 20 Menit Rebut Homeyo dari Tangan OPM
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie

Pemkot Tangsel Raih Opini WTP 12 Kali Berturut, Benyamin: Kami Selalu Bertekad Pertahankannya

Pencapaian Opini WTP Pemkot Tangsel ini yang ketiga di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024