- Antara
VIVAnews – Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo mengumpulkan purnawirawan, sesepuh Polri, Senin 6 Agustus 2012, di lingkungan Peguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Mereka membahas polemik yang terjadi antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Salah satu pihak yang diundang adalah purnawirawan Taufiqurrahman Ruki yang juga pernah menjabat sebagai Ketua KPK periode 2002-2007. Namun Ruki tak mau menyampaikan bagaimana hasil pertemuan antara para purnawirawan dan Kapolri itu.
“Saya hanya bagian dari purnawirawan, hanya mendengarkan Kapolri. Saya tidak dalam kompetensi untuk menjelaskan,” kata Ruki di Kompleks PTIK, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan.
Sebagai sesepuh Polri, Ruki menyerahkan sepenuhnya penyelesaian polemik kasus korupsi pengadaan simulator SIM antara KPK dan Polri, kepada Kapolri. “Tadi kami juga sudah mendengar bagaimana pendapat ahli dan senior,” ujar dia.
Pertemuan Kapolri dengan para purnawirawan yang dimulai sejak pukul 10.30 WIB itu masih berlangsung hingga saat ini.
Kisruh penanganan kasus simulator SIM bermula sejak KPK menggeledah kantor Korps Lalu Lintas Polri di Jalan MT Haryono pekan lalu. Saat itu, polisi sempat menghalangi tim KPK yang ingin membawa barang sitaan. Tiga pimpinan KPK pun turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.
Tak selesai sampai disitu, KPK dan Polri juga berebut menangani kasus itu. KPK lebih dulu menetapkan mantan Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Djoko Susilo sebagai tersangka kasus senilai Rp180 miliar ini. Namun Polri juga menyebut sedang menangani kasus yang sama, bahkan sudah menetapkan lima tersangka.
KPK akhirnya meminta Polri untuk menyerahkan kasus ini ke KPK karena KPK sudah lebih dulu menaikkan status kasus ke penyidikan, sesuai dengan MoU antara kedua lembaga. (eh)
Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS
Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.
