- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews- Bank Indonesia (BI) memutuskan kembali mempertahankan suku bunga acuannya (BI Rate) sebesar 5,75 persen. Tingkat suku bunga tersebut dipandang masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali sesuai dengan sasaran inflasi tahun 2012 dan 2013, yaitu 4,5 persen ± 1 persen.
Di sisi eksternal, BI mewaspadai meningkatnya defisit transaksi berjalan akibat melambatnya ekspor karena penurunan kinerja ekonomi global di tengah impor yang tumbuh tinggi sejalan dengan kuatnya permintaan domestik.
BI akan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan kondisi fundamental untuk mendukung penyesuaian keseimbangan eksternal tersebut.
"BI terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam mengelola permintaan domestik agar tetap sejalan dengan upaya menjaga kestabilan ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Dodi Budi Waluyo dalam keterangan persnya, Kamis 9 Agustus 2012.
Dewan Gubernur BI menilai, kinerja perekonomian Indonesia masih tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian keuangan global. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2012 mencapai 6,4 persen, ditopang konsumsi dan investasi yang tinggi. Hal itu diikuti dengan pertumbuhan impor yang cukup tinggi.
Namun, pertumbuhan ekspor menurun tajam seiring dengan melambatnya ekonomi global dan turunnya harga komoditas global.
Pada sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi masih ditopang tiga sektor utama, yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), serta sektor pengangkutan dan komunikasi.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan berada pada kisaran 6,1-6,5 persen tahun ini dan terakselerasi pada kisaran 6,3-6,7 persen 2013. Tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut, terutama didukung oleh tetap kuatnya konsumsi dan investasi. (asp)
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.
