VIVAnews - Pameran Mega Bazaar Computer tahun ini dimanfaatkan Asus untuk menghadirkan jajaran produk terbarunya ke pasaran Indonesia. Adapun lini produk yang kini ditawarkan produsen asal Taiwan tersebut adalah PDA phone.
Ada dua produk yang disiapkan Asus untuk menyapa pengguna perangkat komunikasi seluler di tanah air yakni Asus P552w dan P565. Di antara keduanya, yang paling menarik adalah seri P565w, karena memiliki prosesor tercepat di industri seluler saat ini.
Dilengkapi dengan prosesor 800MHz dan Glide, sebuah user interface sentuh responsif yang inovatif dan eksklusif menjadikan perangkat ini sebuah kombinasi peningkatan produktivitas yang tangguh. Prosesor berkecepatan tinggi menjadikan P565 pula sangat sesuai untuk pekerjaan multitasking, sementara Glide memungkinkan pengguna untuk beralih tugas dengan cepat menggunakan ujung jari mereka.
P565 juga dilengkapi dengan sekumpulan fitur dan software berorientasi bisnis termasuk push mail, business card recognition dan Microsoft Office Mobile. Aplikasi seperti Anytime Launcher, Multi-Home yang memudahkan pengguna untuk melihat kalender, jam di seluruh dunia, dan lain-lain dapat digunakan dengan sentuhan, menggeser, atau menjentikkan jari mereka pada layar TFT 2,8 inci yang mampu menampilkan resolusi 480x640 pixel.
“PDA phone ini cocok bagi para pebisnis yang sering berada di perjalanan,” kata Eliawati, Product Specialist, Asus Indonesia. “Dengan sistem operasi Windows Mobile 6.1 Professional dan Office Mobile, pengguna dapat tetap menyelesaikan tugas-tugasnya meski mereka tidak sedang berada di depan komputer,” ucapnya.
Untuk komunikasi data, ponsel dengan prosesor Marvell PXA930 800MHz, memori 256MB Flash ROM dan 128MB DDR SDRAM ini mendukung GPRS, EDGE, UMTS, dan HSDPA 3,6Mbps. Saat berada di lokasi hotspot Wi-Fi, pengguna bisa melakukan browsing dengan HTTP dan WAP browser melalui fasilitas WLAN 802.11b/g yang tersedia. Jika kapasitas simpan tidak mencukupi, sebuah slot Micro SD siap menyimpan data-data kerja penggunanya.
Meramaikan Destinasi Wisata Lewat Warna
Wajah Karangantu telah berubah tak lagi menjadi pelabuhan, namun menjelma menjadi destinasi wisata bahari.
