'Kutukan' Olimpiade pada Brasil Berlanjut

Para pemain Brasil terlihat sangat kecewa karena harus kalah dari Meksiko
Sumber :
  • REUTERS/Nigel Roddis

VIVAbola - Lagi-lagi Brasil gagal merengkuh medali emas Olimpiade. Pada laga final cabang sepakbola tim Samba yang tampil sebagai unggulan secara mengejutkan dilibas Meksiko 1-2.

Tanda kekalahan Brasil bahkan sudah terlihat ketika pertandingan benar-benar baru dimulai. Meksiko mencuri gol saat laga berjalan 29 detik melalui Oribe Peralta memanfaatkan assist Javier Aquino.

Berusaha mengejar ketertinggalan, Brasil malah kembali kebobolan di menit 75. Gol lagi-lagi dicetak Peralta yang kali ini meneruskan umpan Marco Fabian.

Brasil sendiri baru bisa memecah kebuntuan di akhir pertandingan. Gol tim asuhan Mano Menezes dihasilkan oleh Hulk.

Kepedihan mendalam tentu dirasakan oleh Thiago Silva Cs. Pasalnya mereka sejak awal begitu yakin dan sangat berharap bisa menghapus 'noda hitam' sejarah sepakbola Brasil di kancah Olimpiade.

Selama ini Selecao yang begitu jumawa di pentas Piala Dunia dan Copa Amerika diketahui belum pernah mengecap manisnya kesuksesan di pesta olahraga antar bangsa. Prestasi terbaik mereka hanya menyabet tiga perak, termasuk sekarang, dan dua perunggu.

Entah apa kesalahan Brasil sehingga mereka selalu saja menuai kegagalan ketika turun di Olimpiade, yang jelas tim bertabur pemain dengan talenta besar macam Oscar, Neymar dan Leandro Damiao itu telah gagal menyudahi penantian publik terhadap medali emas selama 60 tahun.

Kegagalan Brasil Kesalahan Pelatih?

Kritik pedas sudah pasti jadi menu utama bagi semua tim yang gagal di sebuah kejuaraan, tak terkecuali Brasil. Dan dalam hal ini Menezes jadi sosok yang paling dikecam.

Adalah legenda Brasil, Romario yang tanpa segan-segan menyuarakan kritik kepada Menezes. Menurutnya sang pelatih tidak cukup pandai dalam menentukan komposisi pemain sehingga tim tidak mampu berbuat banyak saat turun di final.

"Dia pelatih yang tidak bisa memilih komposisi tim yang benar dan tidak memasukkan pemain yang tepat. Untungnya ini menjadi pertandingan terakhirnya," kata Romario.

Sebelum Olimpiade digelar Romario juga sudah bersitegang dengan Manezes terkait pemilihan skuad. Bahkan pria 46 tahun tersebut sampai menyebut tim bentukan Menezes ibarat sampah.

"Benar-benar sampah. Harusnya ada pemain yang lebih berpengalaman dalam skuad Olimpiade," kata Romario kala itu.

"Saya bukan pelatih, namun saya tidak sepakat dengan pilihan Menezes. Kita punya banyak penggawa berusia di atas 23 tahun, harusnya dia mengambil pemain yang punya wibawa dan mampu memimpin," sambungnya.

Sementara Menezes menerima kekalahan dari Meksiko dengan lapang dada. Secara keseluruhan dia puas dengan yang ditampilkan para pemain di lapangan, hanya saja diakuinya pada partai pamungkas tersebut Brasil bermain sangat tidak konsisten.

"Awalnya, kami yakin mendapatkan emas dengan banyaknya peluang yang tercipta, tapi penampilan kami tidak konsisten," tutur mantan pelatih Gremio dan Corinthians itu.

"Sekarang, kami hanya bisa mengakui keunggulan lawan kami dan mengucapkan selamat kepada mereka untuk hadiah yang telah mereka dapatkan. Kami senang dengan medali yang kami dapatkan," ujar Menezes berbesar hati.

Meksiko Ukir Sejarah

Kiprah Meksiko di Olimpiade memang tidak disangka-sangka. Sempat tersendat di partai pembuka melawan Korea selatan, El Tri akhirnya berhasil lolos dari penyisihan dengan menyandang status juara Grup B.

Di perempatfinal Giovani Dos santos Cs harus berjuang keras. Mereka dipaksa memainkan babak tambahan sebelum menyegel kemenangan 4-2. Peningkatan grafik permainan Meksiko terlihat jelas sejak semifinal. Mereka berhasil menaklukkan tim 'kuda hitam'Jepang dengan skor meyakinkan 3-1.

Hegemoni Meksiko itu berlanjut sampai final. Brasil yang jauh lebih unggulkan dibuat tak berdaya dan harus merelakan medali emas yang telah mereka idam-idamkan selama 60 tahun terakhir.

Keberhasilan ini jelas menjadi sejarah besar bagi Meksiko. Pasalnya ini adalah pertama kali mereka menginjak final Olimpiade dan langsung menyabet gelar juara.

Sebelumnya pencapaian terbaik mereka hanyalah tampil di laga perebutan medali perunggu di Olimpiade 1968 di Meksiko City, itupun tuan rumah kalah 0-2 dari Jepang.

"Jika Meksiko meraih kemenangan, itu artinya mereka lebih baik," kata Neymar mengakui kehebatan sekaligus memberikan selamat kepada tim asuhan Luis Fernando Tena. (irb)

Pele Batal Nyalakan Obor Olimpiade 2016
Tim penjinak bom Brasil meledakkan paket

Ledakan Terjadi di Lintasan Balap Sepeda Olimpiade 2016

Ditemukan paket misterius di dekat garis finis.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016