- REUTERS/ Denis Sinyakov
VIVAnews - Pasar modal Asia menguat ditengah harapan para investor akan aksi bank sentral Eropa atau ECB untuk menenangkan lonjakan biaya pinjaman (borrowing cost).
Sebagaimana ditulis laman reuters.com, Selasa, 21 Agustus 2012, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,2 persen. Sementara Nikkei naik 0,1 persen, setelah pada Senin lalu sempat mencetak rekor tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Fakta yang kurang menggembirakan terjadi di bursa Amerika Serikat, di mana indeks harga saham cenderung stagnan, setelah menguat selama enam pekan terakhir. Pelemahan indeks saham terjadi di kawasan Eropa.
"Tidak ada pergerakan sama sekali di pasar New York. Saat ini para investor berhadapan dengan situasi yang penuh ketidakpastian dan mereka memberi perhatian penuh atas situasi ini," kata Chief Strategist dari Monex Inc, takashi Hiroki.
Setelah cukup tenang dalam beberapa pekan terakhir, bursa saham dunia kini sedang menunggu hasil dari pertemuan bank sentral Eropa pada 6 September mendatang. Pertemuan yang juga ditunggu para investor adalah rapat para menteri keuangan Eropa pada pertengahan September.
Dua pertemuan itu sangat penting sebab akan menentukan arah ekonomi kawasan Eropa. Selain dua pertemuan itu, pasar investor di Asia juga kini berharap banyak pada aksi Bank Central Eropa guna mengatasi soal lonjakan bunga pinjaman di kawasan itu.
Pada perdagangan kemarin, bursa saham dunia dan nilai tukar euro ditutup stagnan. Sementara harga minyak mentah dunia dan surat berharga AS mencetak posisi break even point.
Harga minyak mentah jenis Brent ditutup menguat 0,1 persen ke lebel US$113,78 per barel. Sementara minyak mentah AS melemah 0,1 persen ke level US$95,91 per barel.
Gak Nyangka, Istri Bintang Emon Dinyatakan Positif Narkoba
Kabar ini lantas membuat Bintang Emon keheranan karena sang istri belum lama ini mendapatkan rekomendasi obat dari seorang apoteker.
