- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada rencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2013 mendatang. Pemerintah sendiri sudah mengajukan alokasi BBM bersubsidi ini sebesar 46 juta kiloliter kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Hal itu disampaikan oleh Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Evita Legowo di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa 28 Januari 2012. Dia menjelaskan bahwa pada tahun depan pemerintah hanya melanjutkan penghematan penggunaan BBM bersubsidi dan memperketat pengalokasian BBM bersubsidi untuk pengguna kendaraan bermotor.
Evita berharap bahwa dengan berbagai langkah penghematan, maka kuota BBM bersubsidi sejumlah 46 juta kiloliter itu tidak terlewati.
Bagaimana rincian alokasi BBM bersubsidi bagi pengguna kendaraan bermotor itu, belum bisa dijelaskan oleh Evita. Tapi dia memastikan bahwa dengan adanya Perpres Nomor 15 Tahun 2012, penjatahan BBM bersubsidi per pengguna dapat diimplementasikan.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pengertian masyarakat jika seandainya pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak populer dalam rangka menyelamatkan perekonomian nasional dari krisis ekonomi global. Namun Presiden berjanji, pemerintah akan tetap melindungi masyarakat miskin.
"Harus ada kebijakan dan aksi yang dilakukan pemerintah yang mungkin kurang populer, tetapi perlu dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian nasional. Saya minta pengertian rakyat Indonesia bila ada kebijakan atau langkah yang tidak populer," kata Yudhoyono.