Bandung Gandeng China Garap MRT

Pencanangan Persiapan Pembangunan MRT
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Tidak mau kalah dengan Jakarta, Ibukota Jawa Barat nantinya akan memiliki moda transportasi masal atau Mass Rapid Trasportation (MRT). Proyek tersebut diusung untuk mengatasi masalah kemacetan di Bandung yang tidak kalah peliknya dengan Jakarta.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Presiden Direktur Panghegar Grup, Cecep Rukmana mengatakan bahwa pada tahap awal, pihaknya selaku kontraktor telah menandatangani komitmen kerja sama dengan investor asal China yaitu China National Machinery (CMC) guna mengarap persiapan studi kelayakan atau pra feasibility studies (FS) proyek tersebut.

"Jadi, proyek pembangunan MRT ini dengan pola KPS (kerja sama pemerintah dan swasta), di situ ada tahapan persiapan. Sekarang ini tahap persiapan dan mau proyek  pra FS," ujarnya di Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2012.

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool

Proyek tersebut, kata Cecep, akan menelan biaya sekitar Rp4 triliun. MRT ini, nantinya akan menyambungkan seluruh Kota Bandung mulai dari pusat kota yaitu Dago menuju kabupaten Bandung, Soreang sampai ke kota Cimahi.

"Ini kan baru 12 kilometer untuk tahap pertama dari Dago sampai Pasir Luyu di selatan Kota Bandung. Pembangunan tahap pertama 3-5 tahun," tambahnya.

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Komitmen kerja sama kedua pihak ini, menurut Cecep, menunjukkan keseriusan pihaknya dalam mengerjakan FS proyek tersebut nantinya. Meskipun tender FS itu sendiri saat ini masih dipersiapkan oleh pemda setempat.

"Mudah-mudahan kita akan mendapatkan tender ini dan kita dengan CMC sudah siap. Baik pembiayaan dan teknologinya. Mereka membawa teknologi dan pendanaannya," tambahnya.

Proyek FS itu, menurut Cecep, nantinya akan menelan dana sebesar Rp100 miliar. Ia berharap, dengan komitmen pengarapan pra FS ini, pihaknya akan mendapatkan tender FS proyek ini nantinya, sehingga segera direalisasikan.

"Jadi, kita belum tahu kapan ground breaking (penanaman tiang pancang), ini baru pra FS, semoga visible," tuturnya.

Sementara itu, Vice President CMC, Zhao Jun mengungkapkan, alasan utama pihaknya ingin beinvestasi dalam proyek ini karena Bandung memiliki nilai sejarah yang tinggi dengan negara China.

Selain itu, aktivitas bisnis di Kota Kembang tersebut tidak kalah sibuknya dengan Jakarta. Tentunya, memerlukan mobilitas yang tinggi. "Kami bangga bekerja sama di sini, khususnya untuk mewujudkan proyek ini," tambahnya. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya